Jangkar Putus, Kapal Australia Hantam Jembatan VI Barelang

BATAM, IsuKepri.Com — Kapal milik Mr Gordon dari perusahaan APC  Australia yang berkantor di Singapura, APC Aussie 1 putus rantai jangkarnya akibat terjangan angin yang sangat kuat di perairan Galang, Batam. Akibatnya, kapal tongkang untuk mendukung proyek lepas pantai ini terbawa arus dan menabrak jembatan VI Barelang di Kelurahan Galang Baru, Kecamatan Galang.

Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dwi Djoko Wiwoho menjelaskan, peristiwa terjadi pada Rabu (6/6/2012) sekitar pukul 01.30 WIB. Dan diperkirakan menabrak jembatan VI Barelang sekitar pukul 02.00 – 02.30 WIB.

“Kapal tersebut telah 6 bulan labuh jangkar di perairan Galang, untuk parkir menunggu pengerjaan proyek baru,” katanya.

Akibat peristiwa itu, pantauan IsuKepri.Com, satu dari enam blok jembatan Barelang lepas dari bantalan dan terangkat ke atas hingga hampir satu meter. Badan jembatan bagian tengah juga bergeser ke arah samping hingga mencapai satu meter.

Menurut Djoko, perbaikan jembatan VI Barelang yang rusak menjadi tanggungjawab pemilik kapal dengan panjang mencapai 150 meter itu. Agen kapal atas nama PT Batam Samudra dan sub agennya adalah PT BIAS Pratama.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan BP Batam, Istono menyatakan, dibutuhkan waktu sekitar 5 bulan untuk menyelidiki dan memperbaiki jembatan. Namun untuk biaya perbaikan jembatan, sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemilik kapal melalui asuransi. Jika perbaikan baru, diperkirakan dibutuhkan anggaran mencapai Rp40 miliar.

“Untuk biaya perbaikan pastinya, belum bisa diperkirakan, karena harus diselidiki dulu,” ungkapnya.

Untuk sementara waktu, separuh akses jalan Jembatan VI Barelang ditutup. Hanya satu jalur jembatan saja yang dioperasikan untuk jalur lalu lintas dengan bobot kendaraan yang dibatasi.

Untuk mengantisipasi kejadian yang lebih besar, aparat kepolisian memasang police line. Selain itu, aparat Brimob juga disiapkan berjaga-jaga disekitar jembatan. “Setidaknya polisi berjaga sampai selesai evakuasi kapal,” kata Kapolda Kepri, Yotje Mende.

Menurut Yotje Mende, kejadian yang merusak jembatan itu merupakan bencana alam dan bukan kesengajaan. “Ada enam jangkar yang dipasang dikapal. Namun karena arus kuat, jangkar putus dan sudah kami lihat,” ungkap Yotje. (eki)

iwan

Read Previous

Shinji Kagawa Pemain Jepang Pertama di Manchester United

Read Next

Gagal Raih Adipura, Walikota Cuek