BATAM, IsuKepri.Com — Ketua DPRD Provinsi Kepri, Nur Syafriadi berharap agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak memilih lagi anggota KPU Provinsi Kepri maupun Kabupaten/Kota yang “sering disebut”. Terutama KPU Kota Batam yang “sering disebut” di media dan memiliki catatan yang tidak baik.
Menurut Nur, anggota KPU sebagai penyelenggara pemilu harus terpilih dari orang-orang yang jujur dan bersih. Sedangkan anggota KPUS saat ini yang sudah tercoreng, sebaiknya tidak lagi dipilih.
“Kalau yang sudah terkenal, sering disebut media dan punya catatan tidak baik, seperti di Batam, nggak usah (dipilih) lagi lah,” kata Nur Syafriadi di Batam Centre, Senin (13/8/2012), menanggapi rencana seleksi bagi anggota KPU Provinsi Kepri dan Kabupaten/Kota mulai Januari 2013 mendatang.
Kepada Anggota KPU, Ferry Kurnia Rizkiyansyah dalam sosialisasi tahapan pemilu 2014, Nur Syafriadi mengingatkan agar KPU memilih anggota KPU Provinsi Kepri dan Kabupaten/Kota yang memiliki integritas dan kredibilitas. Calon anggota KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kepri juga harus independen, terbebas dari intervensi partai politik dan pihak-pihak tertentu.
Nur Syafriadi mengaku memiliki pengalaman yang tidak baik dalam pemilihan umum (Pemilu) 2009 lalu. Dimana saat menghadapi persoalan perolehan suara, pihak penyelenggara pemilu justru lepas tangan, tidak mau bertanggung jawab.
“Seperti saya dulu waktu ada masalah, protes ke KPU justru ditantang ke MK (Mahkamah Konstitusi). Seharusnya diupayakan terlebih dahulu di tingkat internal, jika tidak selesai baru ke MK,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Ferry Kurnia setuju bahwa pemilu harus diselenggarakan oleh manajemen yang bersih. Bahkan saat ini juga sudah ada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang siap memeriksa dan memutuskan pengaduan dan/atau laporan adanya dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan penyelenggara pemilu.
“Mulai Jauari 2013, KPU akan melakukan seleksi untuk KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota, termasuk Provinsi Kepri,” katanya. (eki)
