Batam Rumah Besar bagi Kerukunan Beragama

BATAM, IsuKepri.Com — Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Batam mengibaratkan, Batam sebagai rumah besar bersama bagi kerukunan umat beragama. Mengingat seluruh umat beragama ada di Batam, mulai dari Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Budha, Hindu hingga Konghucu.

Sebagai rumah besar bagi kerukunan umat beragama, Zulkifli meminta agar semua penganut agama memahami pentingnya kerukunan antar umat. Dalam rangka mengurangi terjadinya gesekan dan persoalan

“Jika terjai permasalahan yang mengancam kerukunan umat beragama, Kemenag dan FKUB akan langsung mengambil alih. Tidak ada pembiaran untuk permasalahan-permasalahan seperti ini,” kata Zulkifli disela-sela Halal Bihalal dan Diskusi Pengembangan Wawasan Multikultural antara Pemuka Agama Kota Batam di Hotel PIH Batam Centre, Jumat (7/9) yang digagas Forum Komunikasi Pemuda Peduli Batam.

Zulkifli mengingatkan, pemeluk umat beragama untuk mentaati 5 poin kesepakatan yang telah disepakati antar majelis agama pada 2010 lalu. Diantaranya untuk bersama-sama memelihara kerukunan dan menjaga keharmonisan antar umat beragama serta tidak terpengaruh dengan peristiwa yang terjadi baik di tingkat nasional maupun internasional yang dapat mengganggu kerukunan umat beragama. Kemudian memedomani surat keputusan menteri terutama terkait pendirian rumah ibadah, sepakat untuk tidak mengambil sepihak persoalan tanpa musyawarah dengan Kemenag dan FKUB serta sepakat untuk menjaga kerukunan bersama-sama dengan pemerintah provinsi Kepri.

Hadir dalam kegiatan itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batam, Usman Ahmad dan mengundang seluruh majelis agama serta penyuluh. Dialog menghadirkan pembicara Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kepri, Razali Jaya, Ketua FKUB Kota Batam, Rustam Efendi Bangun, Kepala Badan Kesbanglinmas Kota Batam, Heriman dan perwakilan Polda Kepri, Sihite.

Sementara itu, Wakil Walikota Batam, Rudi berpesan agar Kemenag dan FKUB proaktif dalam menyelesaikan persoalan kerukunan umat beragama. Dengan melakukan penanganan sedini mungkin jika timbul persoalan.

“Kalau Batam mau aman, permasalahan-permasalahan yang akan timbul harus ditangani secara dini,” kata Rudi saat membuka kegiatan.

Ketua Forum Komunikasi Pemuda Peduli Batam, Fendi Hidayat menyatakan, dialog ini bertujuan untuk menguatkan kembali komitmen antar pemeluk agama dalam menjaga kerukunan umat beragama. Serta untuk menyosialisasikan paham keagamaan yang inklusif dan toleran.

“Kita berharap kegiatan ini semakin menguatkan kapasitas umat dalam mengartikulasikan aspirasi-aspirasi keagamaan secara damai kepada masyarakat Batam. Sehingga menjadi kekuatan bersama dalam mewujudkan kehidupan sosial yang harmonis, rukun dan damai dikalangan umat beragama,” katanya. (eki)

iwan

Read Previous

Search IsuKepri.Com

Read Next

Nomor Urut Calon Tak Menentukan Kemenangan