Tanjungpinang, Isukepri.com – Banyak kader partai yang tidak menjalankan instruksi partai, sebagaimana yang terjadi pada pemilukada Kota Tanjungpinang. Beberapa kader partai ditengarai “membelot” dari apa yang diinginkan partai, sebagaimana yang terjadi pada partai Golkar dan PKS. Beberapa kadernya ditemukan mendukung kandidat lainnya.
Zamzami A karim, pakar politik Kepulauan Riau mengatakan bahwa fenomena ini terjadi karena masyarakat sudah apatis terhadap partai. Partai bukan lagi menjadi raja dalam sebuah pesta demokrasi.
” Hal ini terjadi karena keputusan pimpinan partai tidak mengakomodir aspirasi dari bawah,” ujar Zamzami kepada Isukepri.com.
Sebelumnya telah diberitakan bahwa beberapa kader PKS dan Golkar menarik dukungannya dari Maya-Dahlan. Alasan menarik dukungan karena dianggap lebih nyaman dengan pasangan tertentu, sebagaimana disampaikan oleh ketua PKS Tanjungpinang, Alfin M.Nur beberapa waktu lalu.
Alfin mengatakan sudah mempertanyakan kepada kadernya yang ” membelot ” tersebut, namun yang bersangkutan mengatakan bahwa lebih dekat kepada calon/pasangan lainnya.
Zamzami menambahkan bahwa saat ini, partai politik bukan lagi sebagai alat untuk menjaring aspirasi kader namun sudah dijadikan sebagai alat transaksi politik.
” Posisi partai hanya digunakan sebagai bargaining transaksi politik, jadi wajar saja jika banyak kader partai membelot dari keputusan partai. Hal ini diperparah lagi dengan tidak adanya kader partai yang dikikutkan dalam bursa pemilukada Kota Tanjungpinang, ” ujar Zamzami. (Slk)
