BATAM, IsuKepri.Com — Sebanyak 934 warga hinterland di tiga pulau di Batam, Pulau Pemping, Pulau Labun dan Pulau Mongkol segera tersaluri arus listrik. Ini setelah Walikota Batam, Ahmad Dahlan menandatangani penyerahan bantuan corporate social responsibility (CSR) dari Perusahaan Gas Negara (PGN), Jumat (12/10/2012).
Selama ini, penerangan listrik masyarakat hinterland di tiga kawasan tersebut hanya mengandalkan genset yang hidup selama 4 jam sehari. Dengan adanya bantuan sarana kelistrikan dari PGN tersebut, masyarakat sekitar dapat menikmati penerangan listrik selama 24 jam penuh.
Ahmad Dahlan menyatakan bersyukur atas bantuan yang diberikan BUMN dan swasta bagi ketenagalistrikan untuk masyarakat hinterland. Mengingat, kebutuhan listrik untuk masyarakat hinterland sangat mendesak untuk disalurkan.
Jangan sampai, sebagai daerah terluar, masyarakat hinterland hanya mampu melihat terangnya listrik negara tetangga. Sementara pulau Pemping merupakan daerah yang menjadi kawasan jalur pipa gas terluar yang diantaranya juga untuk disalurkan ke negara tetangga, Malaysia.
Kita sangat bersyukur, karena dalam waktu dekat listrik sudah mengalir di sana. Kalau tidak ada halangan, tiga bulan ke depan mudah-mudahan bisa rampung pengerjaannya, ujar Dahlan, usai penandatangan penyerahan bantuan CSR.
Selain sarana kelistrikan, Pemerintah Kota Batam juga menerima bantuan berupa alat pengolahan sampah. Dahlan berharap CSR yang dilakukan dapat berkelanjutan ke bidang lainnya, salah satunya pendidikan, dengan pemberian beasiswa kepada anak-anak dalam rangka peningkatan SDM di Kota Batam.
Proyek kelistrikan itu berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR) PLN, dan PGN. Proyek tersebut menghabiskan dana hingga Rp15 miliar. Rp3,165 miliar dari CSR dari konsorsium. Tahap awal nanti PLN akan membangun jaringan melalui udara (kabel) dari Pulau Pemping ke Pulau Labun. PGN memberikan dua mesin genset.
Ini rencana keroyokan, antara konsorsium (ConocoPhillips Corridor, PetroChina Int’l. Jabung dan PT Transportasi Gas Indonesia (TGI)), dengan PLN dan PGN. Masing-masing memiliki peranannya, ujar Hadi Prasetyo, Kepala Divisi Humas Sekuriti dan Formalitas BP Migas. (eki)
