Ketum Kohati PB HMI Dapat Penghargaan Internasional

BATAM, IsuKepri.Com — Ketua Umum (Ketum) Korps HMI Wati Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (Kohati PB HMI), Fitriani Ismail menerima penghargaan The Internasional Alliance For Woman (TIAW). Fitriani memperoleh penghargaan bidang “community” berkat upayanya pada 2005-2010 dalam memberikan ketrampilan pada korban tsunami serta janda-janda akibat bencana di Aceh.

“Penghargaan akan diserahkan di Amerika pada 17 Oktober 2012, di sela-sela pembekalan dan pelatihan kepada 100 pemenang dari berbagai kategori pada 16-20 Oktober,” kata wanita pegiat sosial asal Aceh saat diterima pengurus Kadin Kepri di Batam, Jumat (12/10/2012).

Fitriani mengaku tidak menyangka bakal menerima penghargaan internasional atas upayanya dalam membantu masyarakat Aceh pasca tsunami dan konflik berkepanjangan. Bantuan yang diberikan bukan dikarenakan untuk mendapatkan penghargaan, melainkan gerakan untuk mengembalikan kondisi masyarakat Aceh dan menjaga perdamaian masyarakat setempat.

“Saya sangat bersyukur, ternyata upaya saya memberikan bekal pada masyarakat Aceh, terutama kaum perempuan, mendapat tanggapan positif dari dunia luar,” kata Fitriani.

Selain Fitriani, juga terdapat seorang wanita pegiat sosial lainnya dari Batam yang akan mendapatkan penghargaan tersebut. Yakni Lusia Efriani yang akan menerima penghargaan bidang Sosial Entrepreneur, karena dinilai gigih memperjuangkan dan memperkerjakan para janda di bidang pembuatan arang batok kelapa yang diekspor ke Amerika dan hasilnya untuk mendanai berbagai kegiatan sosial.

Begitupun dengan Lusia Efriani. Selain berkat usaha tempurung kelapa yang mempekerjakan para janda-janda dan ibu rumah tangga, penghargaan tersebut juga diterimanya berkat penerbitan buku “Cinderella From Indonesia” sebagai upaya Lusia memberdayakan kaumnya.

“Saya ingin memastikan wanita terlibat dalam kegiatan ekonomi,” kata dia.

Lusia menambahkan, ia dan Fitriani sempat tidak mendapat dukungan dana untuk menerima langsung penghargaan tersebut di Amerika Serikat. Namun Kadin Kepulauan Riau akhirnya mau membantu keberangkatan Lusia dan Fitriani. Lusia juga merupakan anggota Kadin Kepri.

Wakil Ketua Umum Kadin Kepri Bidang Perdagangan dan Keuangan, Amat Tantoso menyatakan, Kadin membantu biaya keberangkatan Lusia dan Fitriani karena merasa bangga anggota Kadin Kepri menerima penghargaan atas usahanya.

“Kami bangga, dan berharap mereka akan kembali ke Indonesia untuk terus memanfaatkan ilmu mereka demi kemajuan bangsa,” katanya. (sec)

iwan

Read Previous

SBY Gagal Buka TTG

Read Next

Kunjungi, Perawatan Mata Gratis di Nagoya Hill