Batam Tawarkan Proyek Infrastruktur Senilai US$278 Juta

BATAM, IsuKepri.Com -– Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menawarkan tiga proyek infrastruktur di Batam, Semarang dan Bandung senilai US$278. Di Batam, proyek yang ditawarkan yakni Solid Waste Management atau pengolahan limbah padat senilai US$120 juta yang merupakan proyek dengan nilai investasi terbesar diantara ketiga proyek tersebut.

BKPM menggelar market sounding ketiga proyek infrastruktur tersebut kepada para investor dari berbagai Negara, Rabu (31/10) di Hotel Novotel. Deputi Perencanaan Investasi BKPM, Tamba Hutapea mengungkapkan BKMP bekerja sama dengan pemerintah daerah Batam, Bandung dan Semarang menawarkan tiga proyek PPP infrastruktur untuk mendapatkan respon dari investor agar ikut proses tendernya.

Tamba memaparkan, persiapan proyek Batam Solid Waste Management dilakukan sejak 2006. Saat ini telah masuk tahap persiapan akhir dengan menggunakkan feasibility study tahun 2006.

Proyek ini mencakup pengolahan limbah dari awal hingga transportasi, pemprosesan dan pemungutan tarif. Prakiraan volume limbah yang akan dikelola adalah 1.200-1.300 ton/hari, katanya.

Menurut Tamba, BKPM akan terus memfasilitasi percepatan proyek-proyek infrastruktur PPP mulai yang dari tahap akhir hingga masuk tahap prakualifikasi. Setelah tahap ini, kita lihat bagaimana respon investor, imbuhnya.

Tamba menjelaskan, proyek infratruktur sebenarnya merupakan tanggung jawab pemerintah untuk mengadakannya. Dalam hal ini, Pemerintah mencoba menggandeng pihak swasta karena keterbatasan anggaran.

Dengan Kerjasama Swasta Pemerintah (KSP) ini, pemerintah memberikan garansi, dukungan dan regulasi sehingga bisa menaikkan financial return, paparnya.

Walikota Batam Ahmad Dahlan mengatakan, market sounding ini merupakan penawaran berbagai proyek pemerintah kepada pengusaha. Kita berterima kasih kepada BKPM karena memfasilitasi pertemuan, lebih kepada ‘business to business’. Potensinya lebih besar, kata Dahlan.

Dikatakan Dahlan, proyek pengelolaan limbah padat di Batam masih akan menunggu kajian dari Bapenas. Pada kesempatan itu disebutkan, banyak investor baik dari dalam maupun luar negeri yang tertarik.

Mengenai bagaimana, nanti dibicarakan teknisnya dengan para pengusaha. Nanti dipersentasekan secara tuntas. Yang jelas proyek yang ditawarkan merupakan proyek ready artinya proyek-proyek siap ditawarkan, pungkas Dahlan. (r)

iwan

Read Previous

Suaib : Membangun Kebersamaan Mahasiswa

Read Next

DPRD Desak Kapolresta Barelang, Karyoto Dicopot