JAKARTA, IsuKepri.Com — Aksi buruh yang tergabung dalam Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) untuk mengepung istana pada Selasa, hari ini diundur pada Kamis (22/11/2012) lusa. Rencananya buruh akan menurunkan sekitar 70 ribu massa menuju Istana Negara, Balaikota DKI Jakarta dan Gedung DPR RI.
Pengunduran jadwal unjuk rasa dikarenakan untuk lebih menguatkan persiapan aksi di internal serikat buruh. Para buruh yang ikut unjuk rasa berasal dari daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), Serang, Banten, Cilegon dan Cimahi.
Aksi unjuk rasa buruh dilakukan untuk menekan pemerintah, baik pusat maupun daerah agar menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kota (UMK) diatas Rp2 juta. Nilai ini setara dengan 150 persen dari Kebutuhan Hidup Layak (KHL).
“Aksi buruh akan dimulai dari Bundaran HI menuju Istana dan berakhir di Gedung DPR,” ungkap Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhammad Rusdi kepada salah satu media nasional, kemarin.
Selain itu, berbagai isu juga akan dibawa dalam aksi unjuk rasa besar-besaran kali ini. Diantaranya masalah upah sampai jaminan kesehatan.
Kemudian, buruh menolak rencana Apindo dan Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia (ABADI) untuk melakukan uji materi peraturan tentang alih daya ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Sebagaimana diketahui, Menakertrans Muhaimin Iskandar memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan alih daya hanya untuk lima bidang pekerjaan.
Selanjutnya, buruh juga meminta Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyelesaikan peraturan turunan tentang jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan. Buruh meminta pelaksanaan jaminan kesehatan pada 1 Januari 2014 adalah untuk seluruh warga negara Indonesia, tanpa terkecuali serta pembayaran iuran dibebankan seluruhnya kepada pengusaha.
Terkait rencana pemerintah dan DPR yang akan membahas dan menetapkan Rancangan Undang-undang (RUU) Keamanan Nasional (Kamnas), buruh dengan tegas menolaknya. Karena dianggap mengancam kebebasan para buruh bersuara dan menyampaikan pendapatnya. (sec)
