Perbedaan Pemuda Pasca dan Pra Reformasi

Penurunan soeharto bersama rezimnya ORBA membawa perubahan yang cukup signifikan terhadap keadaan kehidupan politik sosial dan budaya. Serta terhadap gerakan pemuda dan mahasiswa 1998 yang berhasil meruntuhkan rezim orde baru sebagai kumpulan kekecewaan dan ketidakpuasan pemuda dan mahasiswa terhadap pemerintah.

Oleh : Edi Saputra
Mahasiswa Fekon Umrah

Opini, Mahasiswa – Mahasiswa adalah kelompok sejati, abadi, dan berada dibarisan terdepan dalam jajaran generasi muda. Dinamika sejarah bangsa indonesia tidak lepas dari peran mahasiswa di indonesia.

Setelah gerakan mahasiswa tahun 1978 mulai dibendung oleh pemerintah dengan banyaknya peraturan mengenai kehidupan kampus serta pergerakannya. Seperti sejak ada peraturan peran setiap kelembagaan mahasiswa setelah dibentuknya KNPI tahun 1973 yang menyebutkan, semua organisasi ekstra kampus harus bernaung dibawah KNPI di kantor Menpora.

Sejak tahun 1980-an, mahasiswa dijauhkan kepada rakyat. Karena berbagai keputusan tersebut, maka bermunculan diskusi-diskusi yang terbangun disetiap kampus.

Dalam aspek keadaan sosial ekonomi di Indonesia berjalan dengan baik tanpa masalah dimata rakyat yang tanpa disadari oleh rakyat. Pemimpin yang sedang berkuasa selalu menutup kecurangan pembangunan dengan pinjaman luar negeri.

Penurunan soeharto bersama rezimnya ORBA membawa perubahan yang cukup signifikan terhadap keadaan kehidupan politik sosial dan budaya. Serta terhadap gerakan pemuda dan mahasiswa 1998 yang berhasil meruntuhkan rezim orde baru sebagai kumpulan kekecewaan dan ketidakpuasan pemuda dan mahasiswa terhadap pemerintah.

Pemuda dan mahasiswa yang sangat berperan sebagai pengusung reformasi, merubah strategi perjuangan melalui pergerakan dengan keseluruhan latar belakang masalah sosial, ekonomi, dan lain-lain. Dengan tidak lagi berfokus kepada satu tujuan tertentu saja.

Mahasiswa dan pemuda setelah muculnya era reformasi gaungnya hampir tidak terdengar lagi. Mereka kini hanya terfokus pada daerah masing-masing saja dan tidak terpusat. Contohnya gerakan 1989. Itu pun kadang kala tidak digubris oleh pihak yang merasa ditantang oleh pemuda dan mahasiswa seperti pemerintah.

Gerakan pemuda mahasiswa pada saat ini telah mengalami penurunan. Mungkin hal ini dapat terjadi karena trauma pemuda dan mahasiswa pasca reformasi setelah menyimak sejarah pergerakan pemuda dan mahasiswa angkatan 1998 diberbagai media informasi.

Pemuda dan mahasiswa saat ini lebih memilih diam sama sekali atau berperilaku apatis daripada harus kehilangan nyawa mereka sia-sia jika kesimpangan terjadi. Pemuda pasca reformasi hanya memikirkan perut sendiri, jauh berbeda dengan era reformasi yang berjuang untuk kepentingan rakyat.

Terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhi turunnya gerakan pemuda dan mahasiswa pasca reformasi saat ini, kehadiran pemuda dan mahasiswa dengan gerakan pembaharuan tetaplah sangat diperlukan. Terutama sebagai controlling of state implementation, sehingga keseimbangan negara dan kepentingan rakyat dapat terlaksana. (dbs)

ione

Read Previous

Rapat Akbar, Perjuangkan UMK Batam Diatas Rp2 Juta

Read Next

Membangun Sinergitas Gerakan Pemuda di Tengah Terpaan Pragmatisme Kepentingan