Pancasila Perekat Kerukunan Umat Beragama

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Terorisme, Narkoba dan Korupsi merupakan permasalah keumatan dan kebangsaan yang harus segera di selesaikan bersama. Hal ini di ungkapkan oleh Ketua I Majelis Ulama Indonesia Kota Tanjungpinag, Imran Effendy Hasibuan saat menjadi narasumber di hadapan ratusan mahasiswa pada acara seminar deradikalisasi yang di gelar oleh Forum Pemberdayaan Pesantren Kepulauan Riau, di Aula Muhammadiyah Tanjungpinang, Sabtu (22/12).

Imran Effendy yang juga dosen di STAI Tanjungpinang ini mengatakan bahwa permasalahan kebangsaan harus segera diselesaikan. Setiap kelompok jangan hanya sibuk mengurus kelompoknya masing, atau bahkan berfikir merubah ideologi Pancasila dengan ideologi tertentu, karena hal hanya akan menambahkan beban bagi bangsa Indonesia.

” Sejarah telah mencatat bahwa perjalanan panjang perumusan Pancasila sebagai ideology bangsa mengalami pergulatan pemikiran yang cukup alot, dan keputusan untuk mengambil Pancasila sebagai ideologi bangsa merupakan keputusan yang tepat dengan kondisi Indonesia saat dahulu hingga sekarang, ” ujar lulusan Universitas Kebangsaan Malaysia ini.

Pemaksaan terhadap pendirian Negara Islam oleh sekelompok tertentu, justru hanya menimbulkan konflik yang tidak akan berhenti. Justru pada akhirnya, hal ini akan membenturkan antar umat Islam itu sendiri, apalagi Indonesia adalah negara dengan mayoritas muslim.

Dia juga mengatakan bahwa tidak ada benturan antara nilai-nilai Islam dengan apa yang terkandung di dalam Pancasila. Justru Islamlah menjadi ruh bagi Pancasila. Sambil memberikan gambaran secara rinci dari point per point, Imran Effendy mengaitkan antara nilai-nilai Islam dengan Pancasila.

Sila pertama dari Pancasila merupakan sebuah reflekasi dari surat asy-Syuura:11, dimana dalam surat tersebut Allah SWT berfirman bahwa tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

” Semua sila-sila dalam Pancasila adalah reflekasi dari berbagai firman-firman Allah yang terkandung di dalam Al-Qur”‘an “.

Hal senada juga di sampaikan oleh Kepala Kementrian Agama Kota Tanjungpinang, Abu Sofyan. Dia mengatakan bahwa banyaknya tindakan-tindakan amoral yang terjadi di Indonesia adalah karena mulai lunturnya pemahaman Pancasila.

” Pancasila hanya dipahami secara tekstual saja, orang hanya mengenal Pancasila sebagai dasar atau lambang negara namun tidak mampu mengamalkan sila-sila yang terkandung di dalam Pancasila itu sendiri, ” ujar Abu Sofyan.

Abu Sofyan juga menambahkan, menjelang perayaan hari natal dan tahun baru, maka sebagai umat beragama maka kita harus saling menghargai umat lain dalam menjalankan ibadah, menghargai bukan berarti ikut dalam merayakan natal namun membiarkan mereka menjalankan ibadah dan tetap menjaga keamanan dan kenyamanan.

” Sebagai umat muslim dan mayoritas di Indonesia maka kita harus menghargai dan menjaga keamanan dan kenyamanan dalam peribadatan umat lain, namun tentunya tidak ikut dalam merayakannya ” ujar Abu.

Kegiatan Seminar Deradikalisasi yang mengangkat tema meminimalisir Paham Radikal dengan Pengamalan Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Perekat Kerukunan Umat Beragama, ini dihadiri narasumber seperti dari unsur Polresta Tanjungpinang yang diwakili oleh AKP Aswandi, Kasat Binmas, unsur Kementrian Agama serta dari MUI dan akademisi.

Dalam kegiatan tersebut dilakukan penandatanganan nota bersama dalam menjaga keamanan dan kekondisifan selama perayaan natal dan tahun baru antara kepolisian dengan beberapa ormas Islam yang di Tanjungpinang.

Rizaldy Siregar, selaku ketua Forum Pemberdayaan Pesantren Kepulauan Riau mengatakan bahwa nilai-nilai Pancasila harus senantiasa di tanamkan pada generasi muda.

” Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, maka Indonesia yang mayoritas penduduknya adalam muslim, sudah memiliki Pancasila sebagai sebuah ideology dalam berbangsa dan bernegara. Pancasila yang sudah di rumuskan oleh para pendiri bangsa sudah melewati perjalanan yang cukup panjang dalam menemani perjalanan bangsa Indonesia hingga saat ini. “, Ujar Rizaldy.

Rizaldy juga mengatakan bahwa, Pancasila saat ini masih sangat ideal dan relefan digunakan dalam merajut dan perekat segala keberbedaan yang ada di Indonesia. Apalagi untuk saat ini, konsep dan ideology Pancasila harus terus ditanamkan kepada setiap generasi bangsa Indonesia. ( Slk )

tanggapan narasumber
Suasana diskusi seminar deradikalisasi yang diikuti oleh ratusan mahasiswa di Tanjungpinag

 Penandatanganan-nota-bersama-untuk-menjaga-kekondusifan-menjelang-natal-dan-tahun-baru

Penandatanganan nota bersama untuk menjaga kekondusifan menjelang natal dan tahun baru
Ratusan mahasiswa menghadiri acara seminar deradikalisasi yang di gelar oleh Forum Pemberdayaan Pesantren Kepulauan Riau
Ratusan mahasiswa menghadiri acara seminar deradikalisasi yang di gelar oleh Forum Pemberdayaan Pesantren Kepulauan Riau
Salah satu mahasiswa menanyakan pertanyaan kepada narasumber
Salah satu mahasiswa menanyakan pertanyaan kepada narasumber

 

 

suprapto

Read Previous

Ekosistem Laut Kepri Semakin Kritis

Read Next

Hasil Liga Premiere Inggris, Sabtu 22-12-2012