Bandung, IsuKepri.com – Dr. Saut Sagala, Asisten profesor di Fakultas Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB mengatakan, banjir disebabkan banyaknya pembangunan justru di daerah banjir. Di kawasan Puncak Bogor misalnya, hutan telah beralih fungsi menjadi bangunan.
“Pemerintah seolah melegalkan pembangunan tersebut,” ujar Saut Sagala.
Menurutnya, banjir tidak seharusnya terjadi, jika setiap bangunan memiliki sumur resapan. Dianalogikan misalnya, botol tak bisa diremas jika air di dalamnya masih penuh. Beda lagi jika botol sudah tidak terisi. Artinya, jika air tanah sudah terkuras maka tanah akan turun. Dampaknya, daya tahan air sudah berkurang.
“Tak heran jika banyak kasus bangunan yang amblas,” pungkasnya. (Net/One)