Perubahan Iklim, Tanpa Perilaku Bencana Menunggu

BATAM, IsuKepri.Com — Banjir, kekeringan dan tanah longsor menjadi ancaman serius sebagai dampak perubahan iklim di Indonesia. Di Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur banjir merendam ribuan rumah warga, merusak tanaman dan menimbulkan korban jiwa, luka-luka serta rusaknya sejumlah infrastruktur.

Mantan Menteri Lingkungan Hidup, Rahmat Witoelar menyatakan, pemerintah tak bisa sendiri, perlu kebersamaan mengatasi perubahan fenomena global ini. Meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat menjadi prioritas dalam mencegah dampak semakin meluas di masa mendatang.

“Langkah strategis untuk mengatasi perubahan iklim adalah lewat masyarakat, bukan lewat pemerintah,” kata Utusan Khusus Presiden untuk Pengendalian Perubahan Iklim itu dalam Lokakarya Wartawan “Meliput Perubahan Iklim” yang dilaksanakan Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDS) bekerjasama dengan Kedutaan Besar Norwegia di Batam, Selasa (22/1/2013).

Menurut Rahmat Witoelar, dampak perubahan iklim tidak hanya menimpa negara miskin. Negara paling maju sekalipun telah mengalami dampak negatif dari perubahan iklim, baik primer, sekunder dan turunan.

Dampak primer dari perubahan iklim diantaranya terjadinya pemanasan global, pergeseran dan perubahan karakteristik musim dan cuaca ekstrem. Sedangkan dampak sekunder mengakibatkan melelehnya lapisan es dan pemuaian air laut, banjir, kekeringan dan tanah longsor serta badai, gelombang laut yang tinggi dan gelombang panas.

Dampak primer dan sekunder ini juga mengakibatkan dampak turunan. Diantaranya peningkatan volume air laut, terganggunya sistem aliran air laut, tergenangnya kawasan pesisir dan daerah landai, kerusakan infrastruktur, wabah penyakit, kematian, panen dan ketahanan pangan terganggu.

Terjadinya perubahan iklim dengan dampaknya, terjadi lebih didominasi oleh ulah manusia. Perilaku masyarakat yang boros dalam pembakaran karbondioksida (CO2), reklamasi, penebangan hutan dan bakau, buang sampah sembarangan, pemborosan bahan bakar merupakan diantara penyebab terjadinya perubahan iklim oleh ulah manusia.

Menghemat listrik, bahan bakar minyak dan mengumpulkan sampah adalah perilaku sederhana yang dapat dilakukan setiap individu.

“Perilaku masyarakat harus berubah, agar tidak melakukan “dosa” bagi generasi mendatang. Masyarakat harus lebih mencintai dan turut menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya. (eki)

iwan

Read Previous

DKP Kepri Kembangkan Ekonomi Nelayan

Read Next

Cagub Dede Yusuf, Hari Ini Klarifikasi Harta Oleh KPK