LSKP2K : FTZ Masih Perlu di Optimalkan

Batam, IsuKepri.com – Lembaga Studi Kawasan Perbatasan dan Pembangunan Kepri atau LSKP2K menilai status yang disandang Batam Bintan Karimun sebagai wilayah perdagangan bebas belum optimal sehingga belum memberi dampak bagi pertumbuhan perekonomian secara signifikan.

“Selama ini perekonomian masih stagnan meski Batam Bintan Karimun berstatus FTZ (“‘free trade zone”‘). Bila berjalan secara optimal maka akan mampu mendorong perekonomian dan pertumbuhan yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan warganya,” kata Direktur LSKP2K, Suprapto saat seminar Optimalisasi Program FTZ di Batam, Sabtu.

Ia mengatakan, FTZ bisa dioptimalkan dengan memberdayakan ekonomi kerakyatan yang bisa mengangkat ekonomi secara nasional.

“FTZ juga harus memberi dampak dalam peningkatan ekonomi kerakyatan yang terbukti mampu menyumbang pertumbuhan perekonomian,” kata dia.

Sekretaris Komisi II DPRD Kepri, Surya Makmur Nasution yang menjadi salah seorang pembicara mengatakan, perlu pembinaan masyarakat agar lebih eksis di kawasan FTZ.

“FTZ harus memberikan peluang pada masyarakat bukan hanya investor asing. Pemerintrah harus fokus dan memberian peran pada masyarakat untuk meningkatkan perekonomian,” kata dia.

Kepala Biro LKBN ANTARA Kepri, Evy Ratnawati yang juga menjadi pembicara mengatakan media massa dapat menjadi pendorong agar FTZ Batam Bintan Karimun bisa semakin berkembang.

“Media massa memiliki peran strategis. Jika dalam pemberitaan mengambil sisi negatif, maka akan bisa membuat perekonomian terpuruk. Medialah yang seharusnya berperan membangkitkan kebersamaan pemangku kepentingan agar perekonomian bisa tumbuh,” kata dia.

FTZ Batam Bintan Karimun, kata dia, masih memiliki peluang yang sangat terbuka untuk memberikan dampak signifikan pada perekonomian nasional.

“Status FTZ yang disandang Batam Bintan Karimun memberikan dampak yang positif dan sangat memdukung perekonomian nasional,” kata Evy.

FTZ Batam Bintan Karimun, kata dia, juga memberikan dampak peningkatan perekonomian pada wilayah lain seperti Natuna, Anambas dan kota/kabupaten lain di Kepri.

“Hasil-hasil kerajinan pada daerah-daerah tersebut mulai dilirik pendatang. Sehingga mampu meningkatkan perekonomian mereka,” kata dia.

Pembicara lain dari unsur akademisi, Bambang Hendrawan mengatakan dalam survei yang dilakukan para pengusaha di Batam masih optimis FTZ akan berkembang.

“Mereka masih optimis, FTZ Batam Bintan Karimun masih memiliki prospek yang baik bagi dunia usaha,” kata dia. (Antara)

suprapto

Read Previous

Kadin Kepri Bantah Rekomendasi Johanes Kenedy Jadi Ketua DK

Read Next

Wagub : Pengelolaan FTZ Jangan Cenderai NKRI