Nilai Pinjaman dan Hibah Luar Negeri Kementerian PU Menurun

Jakarta, IsuKepri.com – Nilai Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus menurun dalam tiga tahun terakhir. Hal tersebut sebagai dampak dari semakin menguatnya peranan Rupiah Murni (RPM) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri (PKLN) Kementerian PU Rido Matari Ichwan menyebutkan, nilai PHLN Kementerian PU pada 2012 Rp8 triliun turun menjadi Rp7,8 triliun pada tahun ini. Jumlah tersebut diproyeksikan akan kembali berkurang menjadi Rp7,6 triliun pada 2014.

“Kita belajar dari pengalaman, kita tingkatkan akurasi supaya yang tercantum dalam DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran)  kita tidak berlebihan. Untuk itu kita tingkatkan aspek pemograman dan perencanaan pinjaman, ungkap Rido di Jakarta dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (9/3).

Ia menuturkan, selama ini seringkali program-program Kementerian PU yang menggunakan PHLN terhambat pelaksanaannya karena rumitnya proses pencairan pinjaman. “Masalah proses persetujuan administrasi dari lender seperti No Objection Letter selalu memakan waktu, selain processing pembebasan lahan yang bermasalah,” terangnya.

Pada tahun ini dari total PHLN US$821 juta, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air menjadi sektor peminjam terbesar dengan US$299 juta. Sementara alokasi dana Ditjen Bina Marga dan Ditjen Cipta Karya yang bersumber pinjaman masing-masing senilai US$295 juta dan US$226 juta.

Dana PHLN pada Ditjen SDA tersebut antara lain digunakan untuk manajemen penanganan banjir dan integrasi sumber daya air untuk Kota Semarang US$68 juta serta pembangunn irigasi Komering di Sumatera Selatan US$22,7 juta. Sementara pada Ditjen Bina Marga diantaranya pembangunan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan US$51 juta dan proyek pembangunan jalan regional US$40 juta.

Sedangkan untuk Ditjen Cipta Karya PHLN terbesar akan dimanfaatkan untuk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) sebesar US$61,7 juta. Namun Rido menjelaskan untuk proyek PNPM tersebut saat ini masih dalam proses negoisasi dengan peminjam. “Mudah-mudahan bisa efektif tahun ini supaya bisa segera diserap,” kata dia.

ione

Read Previous

Banyak Dinikmati Orang Kaya, Elpiji 12 Kg Harus Naik

Read Next

Tampilan Facebook Akan diperbaru