IHK Deplasi 0,01 persen Pada April 2013

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri, Dumagar Hutauruk meyatakan, untuk Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Tanjungpinang, pada April 2013, mengalami penurunan atau deplasi 0,01 persen.

“IHK mengalami penurunan, dari 137,43 pada Maret 2013 menjadi 137,42 atau terjadi deflasi sebesar 0,01 persen,” kata Dumagar Hutauruk, Rabu (1/5).

Dumagar mengatakan, yang menjadi pemicu terjadinya deflasi di Kota Tanjungpinang pada April 2013, yaitu perubahan harga pada 75 komoditi kebutuhan masyarakat.

“Dimana sebanyak 27 komoditi atau jasa diantaranya mengalami penurunan harga atau tarif, antara lain, ikan selar, udang basah, ikan tongkol, cabe rawit, cabe merah, bawang merah, bayam, emas perhiasan, telur ayam ras, ikan kembung/ gembung, minyak goreng, buncis, obat dengan resep, sawi hijau, makanan ringan/ snack, dan daging sapi,” ujarnya.

Namun sebaliknya, kata dia, 48 komoditi lainnya justru mengalami kenaikan harga atau tarif, antara lain sewa rumah, rokok kretek filter, jeruk, teh, bumbu masak jadi, susu untuk balita, rokok putih, bawang putih, pecel, sabun detergen bubuk, rokok kretek, beras, coklat batang, air kemasan, cumi-cumi, bahan katun, shampo, kerupuk udang, dan pepaya.

Kemudian, melihat laju inflasi tahun kalender (Januar-April) 2013 di Kota Tanjungpinang, kata dia, tercatat sebesar 1,83 persen, jauh lebih tinggi dibanding laju inflasi periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar 0,42 persen.

Sedangkan, laju inflasi “‘year on year”‘ (April 2013 dibanding dengan April 2012) di Kota Tanjungpinang sebesar 5,38 persen, juga lebih tinggi dibandingkan laju inflasi periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 2,82 persen.

Sementara bila dilihat dari 16 kota IHK di Sumatera, katanya, tercatat Tiga belas kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Padang Sidempuan sebesar 1,81 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Palembang sebesar 0,04 persen.

“Sebaliknya, Tiga kota lainnya mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi di Kota Bandar Lampung sebesar 0,48 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Tanjungpinang sebesar 0,01 persen,” katanya.

Selanjutnya, bila dilihat dari 66 kota IHK di Indonesia, tercatat 28 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong sebesar 1,81 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Kendari sebesar 0,04 persen.

Sebaliknya 38 kota IHK lainnya yang mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi, katanya terjadi di Kota Maumere sebesar 1,20 persen dan deflasi terendah di Kota Tanjungpinang sebesar 0,01 persen.

Sementara perkembangan IHK menurut kelompok pengeluaran dari tujuh kelompok pengeluaran barang dan jasa yang menyusun Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Tanjungpinang Bulan April 2013, tercatat 2 (dua) kelompok pengeluaran mengalami penurunan indeks, yaitu, kelompok bahan makanan sebesar 1,03 persen dan kelompok sandang sebesar 0,23 persen.

“Sebaliknya, lima kelompok lainnya justru mengalami kenaikan indeks harga, yaitu, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,51 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,85 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,09 persen, serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,02 persen,” ucapnya. (Rizal)

Alpian Tanjung

Read Previous

Juara Balutangkis Porprov Latihan Seminggu 3 Kali

Read Next

BNN Tanjungpinang Cek Urine 150 Warga Rutan