Pusdiklat Buddhayana Berbagi Kasih Dengan Warga Lapas

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) Tanjungpinang, dan Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Buddhayana Centre Tanjungpinang, berbagi kasih dengan puluhan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Tanjungpinang di Km 18, Kijang Kabupaten Bintan, Sabtu (4/5).

Ketua Wihara Pusdiklat Buddhayana Centre Tanjungpinang, David mengatakan, kegiatan sosial yang dilakukan saat ini merupakan sudah menjadi agenda tahunan dari Wihara Pusdiklat Buddhayana dan MBI.

“Kegiatan ini juga, dalam rangka menyambut Hari Raya Waisak 2557 pada 25 Mei tahun 2013. Rangkaian kegiatan ini dalam bentuk kepedulian umat Buddha dengan sesama,” kata David.

Sehingga, kata dia, dengan sesama umat harus saling berbagi kasih dan berbagi rasa menjelang perayaan Hari Raya Waisak. Untuk itu, kunjungan terhadap umat Buddha di Lapas tersebut dilakukannya.

“Dalam kunjungan ini, kita membagikan makanan dan bingkisan terhadap warga binaan disini. Bahkan kita sengaja membawa Bhante guna memberikan penyegeran dan bimbingan rohani terhadap umat Buddha yang berada di Lapas, agar setelah keluar dari Lapas ini tidak akan kembali lagi ke Lapas,” ujarnya.

Selain itu, Pembimbing Umat Buddha Kepri, Widia Wimam Sidi menyampaikan, terimakasih terhadap Wihara Pusdiklat Buddhayana Centre Tanjungpinang karena telah melakukan kunjungan kasih antar sesama Buddha di Lapas ini.

“Kunjungan ini, tentu sangat diharapkan oleh umat Buddha yang merupakan warga binaan di Lapas ini. Kami yakin, warga disini rindu akan keadaan diluar sana,” kata Widia.

Ia juga mengucapkan terimakasih kepada Kepala Lembaga Pemasyarakatan, Istiyo Hastono yang telah membimbing dan tiada henti-henti melakukan pembinaan terhadap umat Buddha yang di Lapas ini.

“Mudah-mudahan, tahun depan kita tidak melihat umat Buddha warga binaan disini lagi, dan kita ketemu diluar sana,” ucapnya.

Sementara, Kalapas Kelas II Tanjungpinang, Istiyo Hastono mengatakan, di Lapas ini memang belum memiliki tempat ibadah umat Buddha, namun akan berusaha kedepannya mengajukan pembangunannya.

“Untuk diketahui, warga binaan umat Buddha yang ada di Lapas ini terdapat 28 orang. Bahkan, warga yang berada disini bukanlah penjahat tetapi hanya lalai diluar sana,” kata Istiyo.

Sehingga, kata dia, harus berusan dengan hukum, jadi masih punya harapan untuk membenahi diri. “Atas kunjungan ke Lapas ini, saya ucapkan terimakasih,” ucapnya.

Selanjutnya, sekitar 20 menit, umat Buddha warga binaan Lapas mendapat bimbingan dari salah seorang Bhante, dan bimbingan tersebut merupakan penyegaraan rohani agar kedepan kelalaian yang terjadi diluar sana tidak terulang lagi. Sebab, saudara, anak, keluarga, dan orang yang dicintai berada diluar sana dan membutuhkan kita.

Untuk itu, perbuatan sebelumnya tidak terulang kembali dan tidak kembali lagi ke Lapas ini. (Pian)

Alpian Tanjung

Read Previous

Kisah Pilu TKI di Malaysia

Read Next

Hendry Frankim dan Pusdiklat Peduli Sesama Pasien