Gubernur Ajak Masyarakat Kepri Menjunjung Adat

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Gubernur Provinsi Kepri, Muhammad Sani menghadiri majelis Puncak Peringatan Hari Jadi Perhimpunan Agung Zuriat dan Kerabat Kerajaan Riau Lingga, serta Pencantuman Kembali Piagam Melayu Raya Kebangkitan 100 tahun di Gedung Balai Adat, Pulau Penyengat, Minggu (9/6).

Ditengah ratusan kerabat serta zuriat para Raja Penyengat serta undangan, Gubernur mengatakan, sesungguhnya bangsa Melayu ini adalah bangsa yang terbuka menerima bangsa darimana saja. Dan sifat keterbukaan itu sudah diwarisi sejak dahulu kala, yang kemudian berfungsi sebagai sumber kekuatan.

Oleh sebab itu, kata Sani, apapun yang telah diwariskan oleh para leluhur kepada generasi berikutnya, wajib dijaga dan dilestarikan.

“Saya berharap, apa yang diwarisi oleh pendahulu, bisa kita jaga dengan baik. Jati diri budaya Melayu terletak pada nilai kearifan dan moral. Dalam menjaga anak bangsa ini, generasi muda harus dibentengi, karena generasi muda adalah harapan untuk membangun Kepri ke depan,” katanya.

Adapun satu hal yang perlu dijaga dari apa yang pernah diwariskan oleh leluhur bangsa Melayu, lanjut, Sani, adalah semangat untuk selalu berbuat baik.

“Seperti Gurindam 12 adalah ajakan untuk kita selalu berbuat baik dan ini merupakan warisan terbesar yang kita punya. Sehingga harus kita pegang sebagai pedoman hidup masyarakat Melayu. Apalagi pengarangnya, merupakan putra Melayu yang dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional, yakni Raja Ali Haji,” kata Sani dihadapan hadirin yang diantaranya Gubernur Riau Rusli Zainal.

Rusli sendiri pada kesempatan ini menerima penghargaan sebagai datok Perdane dan Pare Wangse. Sedangkan Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah menerima gelar Datok Wiradane Mahkote.

Yang perlu dibanggakan, sambung Gubernur, yaitu Kepri telah memiliki 2 pahlawan Nasional yakni Raja Ali Hạji dan Raja Haji Fisabilillah.

“Insya Allah kita akan memiliki 3 pahlawan nasional, jika Sultan Mahmud Riayad Syah nanti disetujui,” ujar Sani.

Sebagai terwujudnỵa bahwa Kepri adalah Bundanya Tanah Melayu, 27 september mendatang, bersempena hari jadi Provinsi Kepri. Pemprov Kepri akan menggelar perhelatan akbar yakni Tamadun Melayu Sedunia dengan mengundang perwakilan rumpun Melayu diseluruh dunia.

“Kita harus menunjukkan inilah Melayu dalam momen ini. Dunia harus tahu, dan Indonesia juga perlu tau jika induk bahasa Indonesia berasal dari pulau penyengat,” katanya.(Rizal)

Alpian Tanjung

Read Previous

KP2KE Hentikan Aktivitas Penimbunan Lahan di Ganet

Read Next

Cerpen : \”MEREKA BUKAN SAMPAH\”