Unjukrasa BBM, Mahasiswa Nyaris Bentrok Dengan Aparat

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Tanjungpinang – Bintan, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Keristen Indonesia (GMKI), dan Gerakan Anak Melayu (GAM) Kepri, nyaris bentrok saat melakukan aksi unjukrasa terhadap penolakan rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh Pemerintah di Gedung DPRD Kepulaun Riau, Senin (17/6).

Puluhan mahasiswa tersebut bergerak dari Pamedan dan menuju ke gedung DPRD Provinsi Kepri sekitar pukul 10.45 WIB, dan dikawal oleh kepolisian. Setiba di Gedung DPRD Kepri, Dompak mereka langsung melakukan orasi.

Dalam orasinya, Mahasiswa meminta kepada Ketua DPRD Kepri dan anggota menemui mereka, dan khususnya Fraksi yang mendukung kebijakan Presiden SBY agar mau bersama – sama Mahasiswa dan masyarakst Kepri untuk menolak kenaikan BBM tersebut.

“Kami minta bapak anggota dewan jangan hanya bisa didalam saja, temui kami untuk sama – sama menolak kenaikan BBM ITU,” ujar salah seorang mahasiswa dalam, orasinya.

Tidak hanya itu, para mahasiswa juga membawa spanduk bertuliskan besar yang tolak kenaikan BBM, daftar harga, daftar harga mati BLT. Selain itu, para pengunjukrasa menuntut agar kedaulatan energi bisa diwujudkan.

Orasi yang berlangsung selama satu jam itu, tidak mendapat respon dari wakil rakyat dan hanya seorang anggota Dewan yang berada dalam kerumuman petugas yakni Sarafuddin Aluan. Namun para mahasiswa tidak mau bertemu dengannya.

Atas hal itu, mahasiswa kesal, sehingga terjadi dorong – dorongan antara pendemo degan aparat Polisi yang telah memblokade pintu masuk ke Gedung Dewan. Bahkan nyaris terjadi adu jotos antara mahasiswa dan aparat Polisi, lantaran para Mahasiswa mendesak ingin masuk ke dalam gedung dewan, namun tetap gagal.

Salah seorang anggota PMII, sempat bentrok dengan petugas, sehingga mengundang kemarahan mahasiswa lainnya. Keributan itu terhenti berselang beberapa menit kemudian kericuhan antara Polisi dengan mahasiswa terjadi. Kericuhan itu juga, ketika salah seorang anggota PMII melempar kemasan botol mineral ke gedung DPRD.

Sementara, Polisi yang saat itu berjaga didepan langsung mengejar mahasiswa tersebut. Akan tetapi bentrok dapat dicegah aparat yang lainnya, dan mahasiswa yang melakukan pelemparan sempat diamankan oleh petugas, namun dilepas kembali.

Atas tidak mendapat respond an tanggapan dari dewan, puluhan mahasiswa kembali melakukan aksi ke gedung Pemerintahan Provinsi Kepri Dompak. Namun, para pengunjuk rasa tidak bisa bertemu dengan Gubernur Kepri lantaran sedang berada diluar daerah. Sementara, mahasiswa hanya ditemui oleh Asisten Pemprov Kepri, Agil sekitar pukul 13.20 WIB. Sehingga, mahasiswa membukarkan diri tanpa adanya penjelasan. (Alpian/ Dani)

Alpian Tanjung

Read Previous

Kartu Pegawai Elektronik Resmi Digunakan

Read Next

Mahasiswa Batam Tolak Kenaikan BBM