Pelaku Cabul Siswi SMP Anak Putus Sekolah

Bintan, IsuKepri.com – Pelaku pencabulan terhadap Kuntum (15) salah satu siswi SMP di Bintan Utara (Binut) merupakan anak yang putus sekolah. Akan hal itu, faktor utama pelaku membuat tindakan tidak senonoh tersebut.

Ketua Komisi Pengawas dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kepri, Putu Elfina Gani mengatakan, faktor penyebab pemerkosaan tersebut banyak macam. Selain lemahnya kontrol orang tua, putus sekolah dan lingkungan juga mempengaruhi anak-anak tersebut.

“Kita sangat prihatin atas kasus pencabulan yang melibatkan anak dibawah umur ini, dan diharapkan diselesaikan secepatnya. Kasus ini kerab terjadi akibat anak – anak, mereka awalnya coba – coba. Bahkan, tidak disertai pengawasan dari orangtuanya. Prilaku menyimpang ini juga, tidak dibekali dengan pendidikan yang baik. Dan termasuklah lingkungan tempat tinggal anak tersebut,” kata Putu, Senin (30/9).

Putu menambahkan, setiap orang tua juga memiliki tanggungjawab. Orang tua harus berpikir pentingnya pendidikan tersebut. Kasus pencubalan dilakukan anak dibawa umur tidak boleh menyalahkan instutisi formal.

“Mereka putus sekolah yah, kita tidak mau menyalahkan institusi pendidikan, ditempat mereka bersekolah,” kata Putu.

Putu meminta agar Badan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (BPMPKB) Bintan atau Pemkab Bintan harus melihat dan mendatangi kedua belah pihak untuk diketahui penyebabnya.

“Anak yang putus dari sekolah suatu ancaman terhadap anak – anak lain. Seharusnya, usia mereka ini masih sekolah. Jika mereka masih bersekolah, pergaulan mereka itu bisa diawasi. Untuk itu, kami meminta Pemkab Bintan supaya turun kelapangan melihat kondisi anak – anak tersebut,” kata Putu Elfina.

Menurut Putu, anak putus sekolah itu bisa terpengaruh kepada perbuatan yang negatif jika orang tuanya tidak mengontrol dan mengawasi dengan baik. Dalam kasus itu, kelakuan anak harus diberi perhatian.

“Kita berharap, tindakan asusila yang dilakukan anak – anak dibawah umur tidak terjadi lagi. Dan pelaku harus mendapatkan rehabilitas sedini mungkin agar tidak melakukan hal tersebut. Begitu juga dengan korbanya harus didampingi supaya tidak trauma,” ujarnya.

Sementara, Kepala BPMPB Bintan, Kartini mengatakan, akan mengunjungi korban pencabulan tersebut. Pihaknya juga sudah berkoodinasi dengan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), KPPAD dan Kepolisian terkait kasus yang dilakukan anak dibawah umur.

“Besok kita akan mengunjungi mereka (korban, red) dan mau melihat perkembangan, kita juga mau mendampingi ini,” ujarnya. (RAMDAN)

Alpian Tanjung

Read Previous

Cabul, Kapolsek Binut Tunggu Hasil Visum Dokter

Read Next

Teddy: Pemuda Tidak Perlu Bingung Pilih Caleg