Jakarta, IsuKepri.com – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, H Muhammad Sani mendapat dua penghargaan dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan Nasional. Dari Kemendiknas, Gubernur menerima Kihajar Award 2013 untuk kategori Kepemimpinan, yang diserahkan pada Rabu (13/11) malam di Gedung Plaza Insan Berprestasi Kemendikbud. Sedangkan dari Kemenkes, Gubernur mendapat Ksatria Bakti Husada Kartika yang diserahkan pada Jumat (15/11) pagi.
Intan Endang, SKM, M.Kes, Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Kemenkes, yang juga salah seorang tim penilai mengatakan, seleksi untuk mendapat penghargaan tersebut sangat ketat. Ketua Tim Penilai, Dr Mustokowati, Sekretaris Irjen Kemenkes, langsung turun ke Kepri untuk melakukan penilaian.
Intan mengatakan, penghargaan itu juga menunjukkan Kepri sangat peduli pada pembangunan kesehatan. Gubernur Sani, dengan kebijakan dan anggaran yang digelontorkan menunjukkan kepeduliannya. Banyak kriteria yang menjadi penilaian tim. Di antaranya adalah program pengentasan kemiskinan melalui kesehatan, tutur Intan, Rabu (13/11).
Menurut Intan, seseorang itu kalau belum sehat, bagaimana dia bisa bekerja dan beraktivitas. Itu perindividu, sementara Gubernur Kepri membuat kebijakan tersebut untuk kelompok masyarakat. Bahkan, lewat pada program MDGs, salah satu indikator kesehatan yang mempengaruhi Indonesia, Gubernur Kepri adalah satu pejuangnya, dengan kebijakan dan anggaran yang disediakan. Tak heran kalau Presiden RI memberi penghargaan MDGs untuk Gubernur Sani, katanya.
Program Dokter Keluarga yang dilaksanakan Kepri, menurut Intan Endang menjadi nilai lebih untuk mendapatkan penghargaan tersebut. Sedangkan, kata dia, DKI Jakarta baru mau mengikuti program tersebut. Karena dokter keluarga bukan hanya tukang obat, tapi memberdayakan masyarakat. Demikian juga dengan bidan keluarga, yang dari situ juga masyarakat mendapatkan materi pemberdayaan masyarakat untuk membuat masyarakat sehat, ujar Intan.
Dari hal itu, kata Intan, pihaknya melihat Gubernur Kepri cukup berani dengan kebijakan dan terus berlangsung hingga sekarang. Apalagi sejumlah dokter dari luar Kepri ikut melamar pada program tersebut. Padahal, mereka tahu Kepri daerah pulau – pulau. Pemberdayaan kader posyandu juga menjadi penilaian tim ini. Di sini, tim menilai peran Ny Hj Aisyah Sani yang merupakan istri Gubernur sangat besar. Banyak kegiatan pembinaan dan lainnya menjadi kebijakan PKK Kepri, ucapnya.
Intan mengemukakan, selain Kepri yang mendapatkan Kihajar Award 2013 ini, ada juga Provinsi lainnya yang mendapatkannya, yakni Aceh, Jambi, Jawa Tengah, Jogjakarta dan Sulawesi Tenggara. Kepri mendapatkannya untuk kategori Kepemimpinan, sedangkan Aceh untuk kebijakan, Jambi inisiatif, Jateng untuk anggaran program, Jogjakarta untuk implientasi, dan penghargaan khusus untuk Sulteng.
Sementara, Kadis Pendidikan Provinsi Kepri, Yatim Mustafa mengatakan, Kepri sendiri menerima penghargaan tersebut untuk yang kedua kalinya. Tahun lalu, Kepri mendapatkannya untuk informatika. Ini tidak lepas dari kehadiran KCS Tivi atau Kepri Cyber School Televition, tutur Yatim.
Menurut Yatim, Gubernur sangat fokus pendidikan di pulau – pulau. Kini televisi pendidikan di Kepri sudah jalan. “Kita mengembangkan pemberian informasi dan pelajaran. Isnya Allah KCS Tivi akan masuk ke tivi kabel,” kata Yatim.
Selain itu, soal anggaran pendidikan dan insentif terhadap guru, juga menjadi penilaian. Untuk Kihajar Award, Kepri juga mengirimkan utusan untuk lomba. Tahun ini yang mewakili Kepri adalah SMK Negeri 1 Batam, SMP 6 Batam dan SD 008 Batam, katanya.
Selain itu, Gubenur Sani menyebutkan, apa yang dilakukannya bukanlah karena ada penghargaan – penghargaan. Yang dilakukannya adalah untuk masyarakat Kepri. Supaya masyarakat Kepri bisa sehat, mendapat pendidikan yang layak, sehingga mereka mendapat kehidupan yang layak. Semua nanti bermuara bagi kesejahteraan Kepulauan Riau, ujarnya. (ALPIAN TANJUNG)
