Hinaan Sebagai Motivasi Jadi Sukses

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Terkadang jalan menuju kesuksesan itu tidaklah lurus, tentu banyak liku – liku dan hambatannya yang membentang untuk menghadang langkah keberhasilan tersebut. Seperti yang dialami Iskandar ketika mulai merintis usahanya pada tiga tahun silam.

Pria kelahiran Tanjungpinang 1984 ini, awalnya seorang karyawan di salah satu tempat hiburan malam di jalan Gatot Subroto Km 5 bawah. 5 tahun bekerja di tempat tersebut, ia pun mengundurkan diri.

Tenyata, dari awal bekerja pada tahun 2006 di hiburan malam itu, pemilik nama lengkap Iskandar Syah ini sudah berancang –ancang untuk membuat suatu usaha, meskipun ketika itu ia tidak terfikirkan bakal fokus ke dunia maya.

“Resmi keluar dari tempat kerja itu, saya berkeinginan membuka usaha papan bunga, namun sulitnya mencari orang yang ahli dalam dekorasi bunga dan transportasi, membuat saya ragu untuk menurutkan niat itu,” ujar anak ke-3 dari 4 bersaudara pasangan Sofian dan Syamsimar ini.

Terbenturnya niat awal Iskandar untuk menjadi pengusaha tersebut, ternyata tidak membuatnya berhenti untuk mandiri. Sambungnya, kebetulan ketika itu juga, ada tawaran dari sesorang ingin menjual 8 unit komputer lengkap dengan CPU dan monitor kepadanya seharga Rp15 juta.

Optimis ingin menjadi pengusaha, Iskandar Syah yang akrab di sapa “‘Is”‘ itu pun mulai membicarakan tawaran tersebut pada saudara kandung pertamanya, Safrianto.

Merasa mendapat dukungan, ia pun mengalihkan haluan niatnya dari ingin menjadi pengusaha papan bunga, menjadi pengusaha warnet, meskipun ketika itu masih dalam tahap iseng – iseng untuk menjalankan usaha tersebut.

Dihitung – hitung, modal warnet ini sampai Rp25 juta, karena selain biaya membeli 8 unit komputer, kita juga melakukan perbaikan dan penyewaan ruko,” ucap alumni SMK Indra Sakti tahun 2003 ini.

Sambil menjalani perkuliahan semster 6 di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), warnet bernamakan Safir tersebut pun resmi dibuka pada 25 Februari 2011. Namun, berjalan sekitar seminggu, musibah kebakaran pun melanda usaha warnet Iskandar yang beralamat di jalan Ir Juanda tepat di depan Masjid Baitul Nurul Iman.

“Beruntung karyawan pertama itu, masih sempat menyelamatkan semua unit komputer yang ada,” katanya.

Selamat dari kebakaran yang tidak disengaja akibat tetangganya membuang puntung rokok ditumpukan kayu lapuk. Iskandar pun melanjutkan usahanya di ruko yang sama.

Kondisi ruko yang bermaterialkan papan dan kayu ternyata menjadi cemo”‘ohan dari kalangan teman terdekatnya. Dari mulai mengatakan warnetnya sebgai bengkel motor, sampai diaktakan warnet Iskandar sebagai kandang ayam.

“Saya tidak marah, karena beginilah kondisi usaha saya. Hinaan dari teman – teman itu saya anggap sebagai motivasi untuk saya lebih sukses lagi,” imbuh pria yang hobi traveling ke Bandung tersebut.

Kini, Safir net yang diambil dari salah satu nama batu mulia yang dipercayai memiliki nuansa mistik tersebut, bisa menghasilkan omset bersih Rp3juta perbulannya.

Selain itu, banyaknya kendala dalam mengembangkan Safir net ini membuatnya semakin serius menekuni usaha tersebut. Namun, keseriusannya bukan berarti Iskandar tidak mematuhi aturan pemerintah dalam segala administrasi dan ketentuan membuka usaha dunia maya itu.

“Kita sudah melengkapi segala izin terkait usaha warnet ini, serta tindakan anti pornografi pun sudah kita lakukan, selain membuat poster larangan membuka situs porno, kita juga memblok seluruh situs tersebut di dalam komputer,” papar kolektor batu cincin tersebut.

Meskipun masih baru dalam menekuni dunia usaha, namun hingga saat ini ia sudah bisa memiliki karyawan, bahkan mampu menggaji karyawannya yang bekerja selama 8 jam sebesar Rp700ribu per bulan. Serta ada htung lembur yang pembagiannya langsung diberikan 30 persen dari omset pada jam lembur.

“Sebagai pemilik usaha, pastilah saya ingin merasakan warnet ini bisa berkembang dan maju. Sebab itu kita harapkan pemerintah dapat membantu Safir net untuk terus maju, karena selama ini permohonan bantuan ke pemerintah yang sudah pernah kami lakukan. Namun, karena terlalu banyak syarat, akhirnya kami mengurungkan niat untuk meminta bantuan tersebut,” ucapnya. (SAUD MC)

Alpian Tanjung

Read Previous

Pemuda Diharapkan Semangat Pada Hari Pahlawan

Read Next

Kepri Kirim 60 Atlet PNS ke Manado