Siswi SD Jual Koran Lantaran Himpitan Ekonomi

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Ditengah keramaian masyarakat duduk sambil menyantap makanan dan minuman disalah satu warung kaki lima di Jalan DI Panjaitan Km 9 persisnya tidak jauh dari Swalayan Pinang Lestari pada Senin (13/1) petang. Tiba – tiba, seorang bocah perempuan dengan rambut setengah botak menghampiri seorang pengunjung yang sedang menikmati kuliner di warung kaki lima tersebut.

Kehadiran bocah perempuan berusia 7 tahun ini juga, bukan bermaksud hendak minta – minta kepada konsumen di warung kaki lima tersebut melainkan menawarkan surat kabar yang dipeluknya. Akan tetapi, bocah yang seharusnya menikmati masa kegembiraan layaknya didapati seorang anak, dan kasih sayang yang sama seperti anak – anak lainnya tidak berpihak kepadanya.

Meski, nasib dan perekonomian orang tua bocah yang masih duduk di bangku kelas II SD ini tidak sama dengan nasib anak lain yang orang tuanya memiliki ekonomi yang mapan, bocah ini tidak pernah merasa malu. Akan hal itu, putri dari pasangan Amril dan Surinem, Febriola terpaksa berkeliling dari pangkal hingga ke ujung warung – warung kaki lima disepanjang Km 9.

Mulai dari kedai kopi, rumah makan, dan sepanjang lapak pedagang kaki lima yang berjejer itu sambil menjajakan puluhan koran harian terbitan lokal yang dibawanya dengan wajah penuh iba.

Hal itu terpaksa dilakukan Febriola karena ekonomi keluarga dan kedua orang tuanya. Keterpaksaan ini, ia lakukan mengingat ayahnya hanyalah seorang tukang ojek dan ibunya sebagai tukang sapu di salah satu sekolah di Tanjungpinang. Selain itu, anak bungsu dari empat bersaudara ini juga memiliki jiwa yang sungguh mulia karena mau membantu ekonomi keluarganya.

“Lola menjual koran karena kasian dengan emak dan bapak,” ujar Febriola sambil menyebutkan satuan harga koran yang dijajakannya.

Sementara, surat kabar yang mestinya dijajakan pada pagi hari tersebut tidak dapat dilakukannya pada pagi. Febriola hanya bisa menjajakannya pada sore hari. Karena, waktu pagi hari ia harus menimba ilmu di bangku sekolah dasar.

“Kalau pagi sekolah di SDN 012, jadi jualan korannya sore,” imbuh siswa kelas II ini.

Lola dan kelurga yang bermukim di Lembah Asri ini mengaku, aktivitas yang ia lakukan kini, tenyata sudah terjadi sangat lama, bahkan untuk mengingat awal melakukannya, bocah berkulit sawo matang ini mengatakan sudah sangat lama menjajakan koran.

“Saya lupa sejak kapan jualan koran, abang dan kakak semunya juga berjualan koran,” katanya. (SAUD MC)

Alpian Tanjung

Read Previous

Es Teler Abie Punya Menu Andalan Baru

Read Next

Warga Ir Sutami Geger Akibat Peneriakan Maling