Tanjungpinang, IsuKepri.com – Kandidat Doktor Bidang Politik Universitas Muhammadiyah Yogjakarta, Suradji Muhammad, M.Si berpesan, agar masyarakat berhati – hati dengan Jargon Politik para Calon Legislatif (Caleg). Pasalnya, menjelang Pemilihan Umum 9 April 2014 mendatang, para caleg pusat maupun daerah gencar melakukan “serangan” kepada pemilih.
Secara umum, serangan tersebut dapat dikategorikan menjadi dua, serangan dalam bentuk materi dan serangan dalam bentuk immateri atau yang biasa kita kenal dengan istilah jargon politik, kata Suradji, Sabtu (1/3) kepada IsuKepri.com.
Menurut dia, dalam bentuk materi para caleg harus ekstra hati – hati, karena Panitia Pangawas Pemilu (Panwaslu) pada pemilu 2014, semakin menajamkan penglihatan dan pendengarannya.
Apalagi masyarakat sekarang semakin cerdas untuk membedakan mana “money politic” dan yang mana cost politic, tutur Suradji.
Sementara, kata dia, untuk kategori immateri yaitu regulasi yang mengatur tergolong masih longgar. Karena elastisitasnya aturan tersebut akhirnya para caleg mengobral berbagai jargon untuk menarik simpati masyarakat.
Mulai dari klaim bahwa ia (red, caleg) adalah pejuang masyarakat hingga pada kata – kata yang mengklaim bahwa ia (red, caleg) telah berbuat untuk rakyat sebelum pencalonan, katanya.
Akan hal itu, Suradji menjelaskan, masyarakat adalah sebagai pemegang kedaulatan poltik, sehingga harus cermat dan jeli dalam menggunakan hak pilihnya. Bagaimanapun juga, seorang calon legislatif akan sangat ditentukan duduk atau tidak sebagai wakil rakyat karena suara dari para pemilihnya.
Hal itu, tidak ada jalan lain bagi masyarakat untuk memperbaiki kualitas hasil pemilu selain mencari tahu sebanyak – banyaknya dan sedalam – dalamnya terkait dengan latar belakang atau track reccord masing – masing calon anggota lagislatif tersebut, paparnya. (ALPIAN TANJUNG)
