Lintas Organisasi Perempuan Kota Batam Tolak Kehadiran Dolly

Batam, Isukepri.Com – Lintas Organisasi Perempuan Kota Batam dalam hal ini menyatakan sikap terhadap Dolly yang akan datang ke Kota Batam ini. Untuk itu, Lintas Organisasi Perempuan Kota Batam, Aktivis perempuan Kota Batam, Mahasiswa/i, dan elemen masyarakat Kota Batam, mengharapkan Pemerintah Kota Batam dan Dinas terkait adapun sikap ini diambil bersama seluruh masyarakat dapat mengantisipasi terjadinya hal tersebut.

Dengan mengambil langkah langkah kongkrit untuk mencegah Eksodus PSK Dolly tersebut masuk ke Batam, salah satunya dengan menjaga pintu pintu masuk ke Kota Batam, seperti Pelabuhan dan Airport serta mempropagandakan, bahwa Batam menolak Eksodus Dolly.

“Mendukung keberanian Bu Risma sebagai Walikota Surabaya yang berhasil menutup Dolly dan sangat mengharapkan, Walikota Batam dapat bertindak tegas seperti Walikota Surabaya, terutama dengan menolak secara tegas eksodus PSK Dolly,” kata , Erni Witri dan Harni Subhiarni, SE, Koordinator pertemuan Lintas Organisasi Perempuan, Minggu (22/6).

Erni Witri menambahkan, Dolly merupakan salah satu lokalisasi terbesar di Asia, namun Bu Risma berhasil menutupnya.

“Kita sangat salut namun sebaliknya, kita prihatin mendengar bahwa Batam merupakan salah satu target eksodus PSK (Pekerja Seksual) Dolly,” katanya.

Erni Witri sangat kecewa dengan pernyataan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial dan Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Batam, Minggu (22/6) dikutip dari Koran Haluan Kepri yang malah terkesan welcome terhadap eksodus Dolly bahkan seperti menawarkan peluang untuk kedatangan mereka Di Kota Batam.

“Kepri merupakan Provinsi tertinggi ketiga terbanyak mengidap HIV/AIDS. Apakah kita akan membiarkan kedatangan PSK tersebut,” katanya.

Dalam acara ini hadir juga, Misharti S.Ag perwakilan dari Wanita Islam, Riama Manurung, SH, MH dari FORHATI, Rosdiana perwakilan dari HMI Cabang Batam. (Cahya).

suprapto

Read Previous

Kejati Kepri Tahan Dua Tersangka Korupsi Tera

Read Next

Polisi Hentikan Penyelidikan Kasus Penganiayaan Kadisdik Kepri