Batam, IsuKepri.com – Wakil Gubernur Provinsi Kepri, Soerya Respationo memandang, pengupahan terhadap para pekerja selalu bermasalah pada tiap tahunnya. Hal itu diakibatkan oleh semua pihak, baik pengusaha, pekerja, pemerintah yang selalu mengedepankan ego sektoral, kepentingan masing – masing, dan bukan mencari akar permasalahan.
Hal itu juga, disampaikan Wagub Kepri dalam acara halal bihalal Dewan Pengupahan Provinsi Kepri di Harmoni One Hotel Batam Centre, Kamis (21/8) malam.
Selain itu, Wagub Kepri ini juga menyentil mengenai pelaksanaan acara tersebut. Soerya mnganggap, seremonial yang dilaksanakan tidak menggambarkan realita yang sebenarnya.
“Disini pada akur, tapi kenyataan pada saat kenaikan UMK di lapangan saling jotos – jotosan, dan saling pukul,” ujar Soerya.
Ia menambahkan, lain yang diomongkan, dan lain yang dilakukan, sehingga tidak nyatu kata dan perbuatan. Saya tidak menyalahkan pekerja, pengusaha, Pemerintah Kota atau Provinsi. Tapi ini salah kita semua, karena kita tidak pernah mencari akar permasalahan dan selalu mengedepankan kepentingan masing – masing.
Realitas yang ada, pekerja harus begini begiitu, harga mati dari pengusaha juga sama seperti itu, Pemerintah Kota melempar ke Provinsi, dari Provinsi mutar sini mutar situ. Selama ini, ketetapan belum pernah selesai dan pasti berujung di PTUN,” papar Soerya.
Soerya berharap, agar semua pihak dalam pengupahan tidak seperti itu terus menerus. Semestinya ada keinginan untuk mau duduk bersama dan mencari akar masalah serta berkeinginan bersama – sama menyelesaikannya. Hal itu juga, berangkat dari niat yang tulus untuk kebersamaan. (AJANG NURDIN)
