Batam, IsuKepri.com – Akibat kebijakan pemerintah pusat yang berubah – rubah terkait pengurangan kuota solar, membuat Pemerintah Kota Batam ketar – ketir. Hal itu juga, disampaikan Walikota Batam, Ahmad Dahlan kepada wartawan, Senin (29/9).
Hal ini juga, akibat ulah pihak yang tidak bertanggungjawab dalam penimbun BBM bersubsidi. Sehingga, berdampak terhadap masarakat Batam. Tambah lagi, saat ini pemerintah pusat akan mengeluarkan kebijakan pengurangan solar di Batam.
Sementara itu, sebelumnya pihak Pertamina pernah menyampaikan kepada Pemerintah Kota Batam, agar stok dalam kurun waktu sekarang cukup.
“Akhirnya, kita di daerah kerepotan dengan kebijakan pusat yang berubah – ubah, katanya mau di cukupin solar kita. Hal ini juga, Pertamina Batam mengatakan bahwa Batam cukup solar, ternyata mau dikurangin,” papar Dahlan.
Sebagai Pemerintah Kota Batam, Dahlan meminta kepada pemerintah pusat agar kuota solar ditambah. Karena kalau tidak akan terpenuhi untuk kehidupan masyarakat terhadap kebutuhan solar dan industri asing, sehingga Batam akan tercemar di mata internasional.
“Mohon kepada pemerintah pusat, agar solar itu disalurkan kepada Pertamina Batam, karena industri ini memerlukan (Energi) solar,” ucapnya.
Selain itu, pendapat dia, akibat kekurangan energi solar tersebut, sangat berdampak kepada kehidupan sehari – hari masyarakat pekerja, dan tranportasi.
Hal ini juga, dampaknya hingga keseluruh dunia diberapa perusahaan Singapura, Amerika, Eropa, Australia, Cina, Korea, yang semua ada di Batam, Bahkan, sampai kemana – mana pemberitaan nanti, bahwa Batam tidak ada solar maka industri tidak berjalan dari pekerja itu sendiri.
“Harapan saya, jangan sampai pemerintah pusat, membuat pertamina tidak kondusip di Batam ini. Kita akan terjadi down Batam ini, ujarnya. (AJANG NURDIN)
