DKP Kepri Gelar Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kepulauan Riau menggelar rapat kordinasi pemberdayaan masyarakat pesisir dan pengembangan usaha perikanan, di Hotel Comfort Tanjungpinang, Kamis (23/10). Acara yang dilaksanakan selama dua hari yakni 23 – 24 Oktober 2014 ini juga, diikuti sebanyak 35 peserta dari tujuh kabupaten/ kota se – Kepri yang terdiri dari dinas, masyarakat, KUB, PNPM Mandiri dan SPDN.

Pelaksanaan kegiatan itu juga sekaligus fasilitasi pertemuan dengan pendamping dan pengelola perikanan.

Diacara tersebut, Kepala Bidang Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan DKP Provinsi Kepri, Dr. Ir. Eddiwan, M.Sc memaparkan, dengan adanya kegiatan ini diharapkan bisa menginpres informasi – informasi dari pengelola perikanan serta potensi – potensi perikanan yang di wilayah Kepri.

Potensi yang ada di wilayah Kepri ini, yaitu satwa dan ekosistem. Seperti kita ketahui, Kepri ini memiliki potensi, namun tidak dikelola. Karena, keberadaan nelayan kita dengan kemampuan yang terbatas, papar Eddiwan.

Menurut dia, pengelolaan ini bisa jalan, apabila alat tangkap yang dimiliki mendukung. Bahkan, pengelolaan dari pada potensi ini, menurut aturan ada donasi perikanan dan lainnya yang bisa dipergunakan.

Ini bisa dimaksimalkan, seperti zona konservasi kawasan. Hakekat pengolaan ini juga harus sesuai dengan keadaan alam. Satwa langka seperti penyu tidak boleh lagi diperdagangkan, karena satwa ini sudah mulai langka, tuturnya.

Selain itu, kata dia, ada lagi sumber daya lainnya, yaitu masalah intigasi bencana. Program ini juga sudah berjalan secara nasional.

Potensi sumber daya kelautan akan subur apabila program ini dapat dijalan, serta kualitas SDM juga ditingkatkan. Kita sebenarnya ingin masyarakat kita ini pengetahuannya bertambah, sehingga dapat meningkatkan SDM kita, ujarnya.

Eddiwan mengatakan, pengembangan home industry juga perlu dilakukan dengan membentuk kelompok dan mengakses modal ke Bank, sehingga dapat terbentuknya kampung nelayan.

Kami berharap, kampung nelayan ini dapat berkembang. Setelah itu, barulah terbentuk budaya bahari, ucapnya.

Sementara untuk pengembangan usaha kedepan, DKP Kepri akan membuat program penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan, seperti pancing, dan jaring.

Sekarang ini sudah ada RZWP, serta ada teknis ramah lingkungan, dan ini program kita kedepannya, kata Eddiwan.

Kemudian, lanjutnya, untuk SPDN agar membina nelayan, serta melakukan evaluasi pemberdayaan. Selain itu, melakukan pembinaan dalam administrasi.

Administrasi ini penting, pertama dalam pelaporan, dan ini dampaknya serius, karena saat program kita diaudit dan pelaporan kita tidak ada, maka program bisa gagal, papar Eddiwan.

Selain itu, keberhasilan ini juga didukung dua hal yaitu administrasi dan teknis. (ALPIAN TANJUNG)

Alpian Tanjung

Read Previous

Tim Manca Negara Akan Berlaga di Dragon Boat Race

Read Next

17 Kapal Manca Negara Ikuti Sail To Bintan