Batam, IsuKepri.com – Sengketa kepemilikan saham PT Bangun Megah Semesta (BMS), antara Conti Chandra dengan Tjipta Fudjiarta, hingga dilakukan penyitaan oleh Bareskrim Polri atas tanah dan bangunan yang dikenal dengan The BCC dan Residences.
Sebagaimana dimuat diberbagai media massa yang membangun opini dari para pembaca dengan dampak kerugian atas nama baik Tjipta Fudjiarta selaku Komisaris PT BMS dan kerugian untuk The BCC Hotel, maka Hendie Devitra selaku kuasa hukum dari Tjipta Fudjiarta dan The BCC Hotel menyampaikan beberapa fakta melalui pers release.
Dalam pers release, tercantum bahwa sebelum dalam gugatan perdata yang diajukan oleh Conti Chandra dalam perkara No.126/ Pdt.G/ 2013/ PN.Btm, mengklaim selaku pemilik dengan mendalilkan dirinya yang membeli seluruh saham dari PT BMS dari kepemilikan saham yang lama, yaitu WM, H dan S.
Ketidakpuasan atas kekalahan di pengadilan, Conti Chandra kemudian membuat laporan ke Bareskrim Mabes Polri, dengan tuduhan Tjipta Fudjiarta melakukan penipuan, memberikan keterangan palsu pada akta autentik dalam pembelian saham PT BMS dan penggelapan.
Berbagai bukti dibeberkan dalam pers release yang disampaikan kepada awak media dalam konferensi pers di lantai 3 The BCC Hotel, Rabu (12/11).
Ibe Susanto, selaku General Manager dari The BCC Hotel, dalam konferensi pers membantah statement yang dimuat di media cetak dan online Kota Batam, bahwa dalam dua minggu kedepan The BCC Hotel akan dikosongkan.
“Kami menegaskan, bahwa statement yang beredar di masyarakat tentang pengosongan The BCC Hotel dalam dua minggu kedepan itu tidak benar,” ujar Ibe.
Ibe sangat menekankan pihak media bisa kembali meluruskan kebenaran tersebut, agar kerugian yang diderita pihak hotel bisa diatasi.
“Kalau ditanya kerugian, sudah pasti kami merugi, dalam bentuk materil ya. Untuk jumlah kerugian sendiri, saya tidak bisa menyebutkan dalam bentuk angka,” ucapnya. (SUTIADI MARTONO)
