Kembalikan Peran & Fungsi TNI Sebagai Pengayom Masyarakat

Melihat sejarah kebelakang, sejarah Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang lahir dalam kancah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda yang berambisi untuk menjajah Indonesia kembali melalui kekerasan senjata. TNI merupakan perkembangan organisasi yang berawal dari Badan Keamanan Rakyat (BKR). Selanjutnya pada tanggal 5 Oktober 1945 menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan untuk memperbaiki susunan yang sesuai dengan dasar militer international, dirubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI). Dalam perkembangan selanjutnya usaha pemerintah untuk menyempurnakan tentara kebangsaan terus berjalan, seraya bertempur dan berjuang untuk tegaknya kedaulatan dan kemerdekaan bangsa. Untuk mempersatukan dua kekuatan bersenjata yaitu TRI sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat, maka pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden mengesyahkan dengan resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Peran TNI tidak lepas dari perjuangan para pendahulunya dan pada perayaan Hut TNI 05 Oktober 2014 yang ke 69 Jendral Moeldoko Berpidato dengan Tema: “PATRIOT SEJATI, PROFESIONAL DAN DICINTAI RAKYAT”, dan menyampaikan point-point penting pidatonya yaitu TNI ingin menunjukan bahwa TNI masih berada pada Hakekat dirinya sebagai Prajurit Pejuang dan Pejuang Prajurit yang Cinta Negara, Cinta Bangsa, Cinta Rakyat, dan Cinta Kehidupan yang maknanya Kepatriotan ditunjukan untuk mengawal Demokrasi dan menjaga Kedaulatan serta Keutuhan NKRI secara Propesional menuju Indonesia yang aman dan sejaterah sesuai dengan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit TNI untuk tetap setia menjamin keutuhan NKRI.
Disiplin, Militansi, Semangat Nasionalisme, Patriotisme dan Nilai-Nilai Luhur Bangsa Menuju Indonesia Yang Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil Dan Makmur itulah kira-kira tack line dari Panglima TNI RI Jendral Moeldoko, Peran dan Tugas Pokok TNI sebagai alat negara di bidang pertahanan yang dalam menjalankan tugasnya berdasarkan kebijakan dan keputusan politik Negara dirasa sudah sangat baik belakang ini , serta fungsi TNI adalah penangkal terhadap setiap bentuk ancaman militer dan ancaman bersenjata dari luar dan dalam negeri terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa, penindak terhadap setiap bentuk ancaman, pemulih terhadap kondisi keamanan negara yang terganggu akibat kekacauan keamanan, gerakan separatis bersenjata, mengatasi pemberontakan bersenjata, Mengatasi aksi terorisme, Mengamankan wilayah perbatasan, Mengamankan objek vital nasional yang bersifat strategis, Melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri, dan lain sebagainya.

Bersama Rakyat TNI Kuat Itulah Jargon dari TNI, maka dari itu sebenarnya sudah seharusnya TNI harus mengembalikan perannya dan memberikan rasa aman, nyaman dan tentram kepada masyarakat. TNI adalah Garda pertahanan Republik Indonesia khususnya di wilayah perbatasan. TNI sudah melupakan perannya sebagai pengayom masyarakat, memberikan ketenangan,rasa aman serta nyaman bagi masyarakat.

Sudah sangat jelas yang dipaparkan oleh Jendral Moeldoko tetap memang pada kenyataan di lapangan masih ada saja Oknum-oknum yang mungkin lupa akan sumpah sapta marganya, hal tersebut yang membuat TNI kehilangan Rohnya, Walaupun mungkin saja kendala ekonomi yang kesejaterahaan Prajurit merupakan salah satu faktor yang mendorong para prajurit lupa akan tugas dan tanggung jawabnya dan akan sumpah sapta marganya, maka dari itu lah sudah seharusnya TNI bangkit dan kembali kepada roh dan cita serta semangat prajurit yaitu bersama masyarakat membangun bangsa dan negara. Kita masih mau melihat TNI yang dulu menjadi Pengayom masyarakat dan tidak meresakan masyarakat , apalagi di wilayah perbatasan yang seharusnya TNI dan Porli yang menjadi garda terdepan dari pertahanan indonesia, Oleh Karena itu TNI sekarang harus bisa kembali mendapatkan hati rakyat dan masyarakat Indonesia. TNI dan Polri harus tetap bergandengan tangan dengan masyarakat sipil guna bersama-sama menjaga keutuhan NKRI, dan menjaganya dari Gempuran-gempuran yang akan terjadi di era pasar bebas asean 2015.
Semoga dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi beberapa bulan kebelakang ini dapat menjadikan pendewasaan diri dan perubahan besar-besaran di kubu TNI agar bisa kembali kepada peran dan fungsinya yaitu sebagai pengayom masyarakat.

Eviyanti Kumala Dewi Batubara / Aktivis Mahasiswa/ Pengurus Pusat Presidium GMNI
(Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia)

suprapto

Read Previous

Penyuluhan Tata Tertib Perikanan

Read Next

LPPMHP Kepri Siapkan Personil Kompetensi Sesuai Bidang