Peringati 1 Muharram, FPP Kepri Gelar Seminar Keagamaan

Islam Adalah Agama Yang Santun dan Cinta Damai

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Memperingati 1 Muharram 1436 Hijriah, Forum Pemberdayaan Pesantren (FPP) Kepulauan Riau, menggelar dialog keagaman di Aula Pusat Informasi Haji (PIH) Kota Tanjungpinang, Jalan Pemuda Tanjungpinang, Selasa (4/11).

Dialog keagamaan yang mengangkat tema Tantangan Radikalisme Dalam Pengembangan Dakwah Yang Damai Ditengah Kehidupan Masyarakat Yang Bhineka Tunggal Ika ini juga, turut dihadir beberapa narasumber dari lintas instansi. Diantaranya unsur Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Kepulauan Riau, Kapolsek Bukit Bestari, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tanjungpinang, Akademisi, tokoh masyarakat, Forum Pemberdayaan Pesantren (FPP) Provinsi Kepulauan Riau.

Dalam sambutannya, Ketua FPP Kepri, Rizaldy Siregar, S.Ag, M.A menyampaikan, kegiatan seminar keagamaan ini merupakan upaya yang dilakukan oleh Forum Pemberdayaan Pesantren Kepulauan Riau untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, terutama umat Islam agar lebih peduli terhadap kondisi keumatan di tanah air.

Saat ini, wajah Islam telah tercoreng dengan stigma negatif bahwa Islam identik dengan kekerasan. Padahal, yang sebenarnya Islam adalah agama yang santun dan cinta damai, ucap Rizaldy.

Selain itu, Rizaldy juga menyampaikan, penguatan ideologi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara mutlak dilakukan. Perbedaan bukan menjadi jurang pemisah, namun harus menjadi perekat.

Oleh karena itu, dakwah dengan santun merupakan agenda kerja yang telah diwariskan oleh Rasulullah. Dakwah dengan penuh kasih sayang, dan tidak saling menyalahkan, ujarnya.

Untuk itu, kata dia, kegiatan seminar keagamaan akan terus digalakkan oleh FPP Kepri, hal ini guna memfilter serta melakukan pembenahan informasi kekinian umat Islam.

Seperti kegiatan pencerahan dalam bentuk seminar serta dialog, diharapkan mampu membuka wawasan dan cara pikir masyarakat. Masyarakat juga diharapkan untuk selektif dalam menerima informasi terutama yang memojokkan umat Islam, paparnya.

Ia juga menerangkan, ibu – ibu merupakan madrasah pertama bagi anak – anak untuk membentuk karakter serta kepribadian.

Seorang ibu juga diharapkan mampu memantau aktifitas anak – anaknya terhadap paham – paham radikal yang marak di masyarakat yang tersebar melalui media elektronik seperti HP, katanya.

Oleh karena itu, faham – faham radikalisme harus diredusir seminim mungkin oleh umat Islam. Dakwah Damai dan Santun adalah solusi sebagaimana yang telah dilakukan umat Islam terdahulu.

Selain itu, kata Rizaldy, maksud dilaksanakannya kegiatan ini merupakan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Meredusir tantangan radikalisme yang ada di Kota Tanjungpinang. Meminimalisir pergesekan ditengah – tengah masyarakat yang disebabkan karena metode dakwah.

Bahkan, mengembangkan dakwah damai ditengah – tengah kehidupan masyarakat yang Bhineka Tunggal Ika. Mengharmonisasikan segenap usaha – usaha dakwah yang dilakukan segenap umat Islam di Indonesia dalam menghadapi keberagaman bangsa Indonesia, ucapnya.

Sementara, kata dia, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini agar terbangunnya dakwah santun di masyarakat. Terciptanya harmonisasi dakwah umat Islam. Terbangunnya wawasan ke Islaman dikalangan masyarakat.

Serta terciptanya masyarakat yang harmonis dan damai ditengah keberagamaan di Kota Tanjungpinang, katanya. (***)

activate javascript

Alpian Tanjung

Read Previous

MUI : ISIS Bertentangan Dengan Ajaran Islam

Read Next

Sebarkan Islam Melalui Dakwah Santun