Batam, IsuKepri.com – Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Batam, Yusfa Hendri mengatakan, Kementerian Pariwisata menarget 2,5 juta dari 1,7 juta wisatawan untuk Propinsi Kepulauan Riau.
Sebanyak 2,5 juta wisatawan ini juga diharapkan bisa datang ke Batam. Selain itu, Batam bisa mendongkrak wisatawan yang datang ke Indonesia, ujar Yusfa usai rapat koordinasi bersama Direktorat Kementerian Pariwisata RI di lantai 4 Pemko Batam, Rabu (21/1).
Tahun 2014 lalu, kata Yusfa, Kepri mendapat target 2,4 juta wisatawan. Informasi data yang diperoleh Batam mencapai 1.44650 wisatawan.
“Untuk 2015, dan dari hasil rakor Dinas Pariwisata Propinsi, kita di targetkan sekitar 1,512 ribu wisatawan. Akan tetapi, saat rapat koordinasi bersama Kementeriaan, pak menteri meminta supaya angka Kepri minimal 2,5 juta dan 70 persen bisa disuplay dari Batam. Intinya 1,700 ribu wisatawan diharapkan bisa masuk melalui pintu Batam. Kalau kita melihat itu, 1,5 target 7000 tambahan wisatawan ini,” katanya.
Menurutnya angka yang ditargetkan, sambungnya, cukup besar. Karena itulah membicarakannya. Kita berharap, ada langkah – langkah strategis agar angka tersebut tercapai dan Batam menjadi fokusnya membentuk gred Batam, yang sebalumnya ada gred Bali, Jakarta, ucapnya.
Artinya, kata Yusfa, Kota Batam dapat mendongkrak atau mensuplay dan mengejar target wisatawan yang masuk ke Indonesia hingga tahun 2019.
Selain itu, target wisatawan yang datang ke Batam yakni Malaysia, Korea Selatan, Philipina, Cina, India, Jepang, Amerika, Australia, Belanda dan negara lainya.
“Kalau kita melihat sebelumya, Korea dan Jepang potensial market yang masuk ke Batam. Korea itu cukup besar menempati urutan ke 3, diperkirakan hampir 70 ribu yang datang ke Batam pada tahun 2014 lalu,” paparnya.
Ia mengemukakan, untuk dapat mendongkrak wisatawan yang datang, diperlukannya bebas visa kunjungan singkat (BVKS). Hal itu upaya melakukan direct flight dari negara – negara sumber wisatawan ke Batam.
Saat ini, Bandara Internasional Hang Nadim Batam selalu melayani sub Malaysia, fligt malindo dan flight fly. Kita harapkan sudah ada pembicaraan dari pihak tour oprator dari Korea, yaitu carter direct flight bukan reguler untuk sementar dari Korea ke Batam dan sebaliknya,” katanya. (AJANG NURDIN)
