Batam, IsuKepri.com – Ratusan mahasiswa Universitas Putra Batam (UPB) kembali melakukan demo di pintu utama kampus. Aksi yang dilakukan tersebut, disebabkan kekecewaan mahasiswa lantaran merasa dibohongi oleh pihak kampus.
“Kami sudah berusaha untuk meminta pertemuan dengan rektor kampus UPB dengan prosedur yang benar. Tapi rektor selalu saja tidak menepati janjinya, bahkan melemparkan tanggungjawabnya ke pihak lain,” papar Ketua BEM UPB, Fery Budianto, Rabu (28/1) saat unjukrasa.
Aksi unjuk rasa yang dipimpin oleh Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ini juga terjadi karena mahasiswa menganggap sistem yang diterapkan di UPB bukan sistem yang mencerdaskan.
Tapi membodohi mahasiswa. Dimana kebijakan – kebijakan yang dikeluarkan pihak UPB dinilai selalu merugikan mahasiswa, ucapnya.
Selain itu, mahasiswa juga meminta pihak kampus untuk merubah kebijakan terlait denda administrasi soal pembayaran yang telat. Karena, hal itu dinilai tidak wajar yang diantaranya menaikan denda sebesar 70 persen dari pembayaran.
Kemudian, mahasiswa juga menuntut pengembalian hak dosen pengampu mata kuliah dalam pembuatan soal ujian. Karena mata pelajaran yang didapat dari dosen yang bersangkutan tidak sesuai dengan jawaban benar dari soal ujian yang sesungguhnya.
“Selama ini yang membuat soal ujian adalah sistem, sampai sekarang kami tidak mengerti dengan sistem yang dimaksud,” ujar Feri.
Menurutnya, kebijakan – kebujakan yang dikeluarkan rektor sangat merugikan mahasiswa, seperti denda keterlambatan membayar biaya operasional.
“Terlambat 1 hari memberikan hard cover, mahasiswa langsung dinyatakan gagal dan disuruh mengulang kembali tahun selanjutnya. Padahal itu bukan sepenuhnya kesalahan mahasiswa, tapi sistem punya andil,” katanya. (AJANG NURDIN)
