Kakek 72 Tahun Kerja Keras Demi Cucu

Laporan : Junaidah

Mahasiswi Umrah Magang di IsuKepri.com

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Di salah satu lorong Jalan Basuki Rahmat RT 02 RW 06, tepatnya di pemukiman warga yang dikenal dengan Kosgoro KM 4 Tanjungpinang, terdapat beberapa rumah kontrakan terbuat dari papan yang sempit dan dihuni para pengontrak.

Disalah satu rumah kontrakan itu, tercium aroma yang tak sedap. Dengan seketika, kedua kaki ini melangkah menuju kontrakan yang berbau tersebut. Ternyata, di rumah itu terlihat seorang pria lanjut usia yang tinggal bersama seorang cucunya.

Kakek 72 tahun ini juga, diketahui bernama Suyanto dan kulit yang membalut tubuhnya saat ini tak sekencang 30 tahun silam. Bahkan, setiap ia ingin berdiri, suara rintihanpun keluar dari mulut pria lanjut usia ini.

Saat berbincang dengannya, Suyanto mengaku memiliki anak dan cucu. Bahkan, anaknya tinggal bersebelahan dengannya. Tetapi, baginya sama seperti tetangga lain yang mengontrak, dan tidak memperhatikannya sebagai orang tua.

Saya punya anak, ya seperti itu. Tetapi ya sudahlah, selagi saya masih mampu dan ada nyawa, saya tidak akan meminta,” ucapnya, Sabtu (21/3).

Menjalani hidup demikian, ia rasakan sangat sulit setelah ditinggal almarhum isterinya sejak tiga tahun lalu. Hal itu, membuatnya sangat terpuruk. Disisi lain, Suyanto harus kuat karena mesti membiayai cucunya yang masih berusia 10 tahun yakni Sindi. Demi cucu yang ditinggal oleh orangtuanya, mengharuskan pria renta ini untuk bekerja hingga saat ini.

“Saya kerja di kantor kejaksaan sebagai tukang sapu. Masuk pagi pulang jam 09 pagi, saya tidak kuat naik bukit jadi diantar,” ucapnya.

Menjadi tukang sapu, Suyanto hanya menerima upah setiap bulan Rp600 ribu. Dengan uang senilai itu, tidak mampu untuk mencukupi kebutuhannya sehari – hari.

“Satu hari untuk jajan cucu saya Rp10 ribu, satu bulan sudah Rp300. Sedangkan, untuk bayar kontrakan Rp250 ribu per bulan. Uang untuk belanja masak Rp15 ribu dan rokok saya Rp5 ribu per hari. Ditotalkan Rp800 ribu per bulan,” hitungnya sambil sesekali mengelus bahu cucu kesayangannya.

Suyanto dengan usia kepala tujuh ini juga tak mampu mencari tambahan kerja. Karena faktor usia dan penyakit hernia yang dideritanya selama 23 tahun yang menyebabkan kebas pada kakinya.

Sebelumnya, saya pernah mendapat bantuan sebesar Rp400 ribu, tapi saya tidak tahu itu bantuan apa. Namun, sekarang belum dapat bantuan, katanya.

Selain itu, hendak berdiri, Suyanto merasa kesulitan, sesekali ia mengelus betisnya yang sakit. Disamping itu, pria renta ini hanya berharap dapat menghabiskan waktu bersama cucunya. Karena, sejak hijrah dari Jawa Barat dan pindah ke Tanjungpinang, Suyanto sudah menetap 50 tahun di Tanjungpinang. Meski hidup serba kekurangan, dan tinggal dikontrakan pengap dan padat, tak lantas membuatnya patah arang utuk meminta – minta. Baginya, selagi ia hidup sikap bersih dan tawakal membuatnya senang. (*)

Alpian Tanjung

Read Previous

123 Warga Tanjungsiambang Daftar ke BPJS Ketanagakerjaan

Read Next

Kadisdik Kepri 3 Minggu Tak Masuk Kantor