Tanjungpinang, IsuKepri.com – Kepala Bidang (Kabid) Kelautan dan Perikanan, Dinas Kelautan Perikanan Pertanian, Kehutanan dan Energi (KP2KE) Kota Tanjungpinang, Lukman menyampaikan, terkait pernyataan seorang pembudidaya ikan Sei Jang, Zakaria yang mengaku semua bibit ikan kerapunya mati dikarenakan faktor kadar air di lokasi kerambahnya, bukan merupakan salah satu faktor penyebabnya.
Bisa saja bibit ikan kerapunya mati dikarenakan faktor penyakit atau jaring kerambah Pak Zakaria itu ada yang sobek, sehingga semua bibit ikannya lepas dari kantong kerambah,” ucap Lukman kepada media ini, Senin (30/3).
Kejadian ini juga, Lukman merasa heran dan meragukan jika 1000 bibit ikan kerapu yang diberikan tersebut, bisa mati semua dikarenakan kadar air di kerambah tersebut.
“Tidak mungkin satu ekor ikan – pun tak tersisa, dan ini belum pernah terjadi, katanya.
Kabid Kelautan dan Perikanan yang baru sebulan menjabat ini juga menjelaskan, sebelum menyerahkan bantuan 1000 bibit ikan kerapu kepada Zakaria pada November 2014 lalu, pihaknya telah melakukan survei ke lapangan.
Waktu itu, yang bersangkutan (Zakaria) juga dalam proses membudidaya ikan. Kondisi air saat di survei, masih sangat layak untuk melakukan pembudidayaan ikan kerapu serta berbagai jenis bibit ikan lainnya, papar Lukman.
Ia mengemukakan, apabila kondisi air saat ini berubah seperti yuang disampaikan Zakaria, maka pihaknya mesti melakukan pengkajian ulang terkait kadar air di wilayah tersebut.
Kejadian ini juga, kami akan crosscek ke lapangan dan kami juga sudah menghubungi Pak Zakaria. Sementara, terkait permintaan bantuan bibit ikan yang baru, kami belum dapat memenuhinya. Karena, saat ini memang belum ada bibit ikan yang akan disalurkan, ucapnya.
Lukman mengaku, jika persedian bibit ikan saat ini ada, pihaknya tentu akan menyalurkannya. Pada intinya, kami akan crosscek dulu penyebab matinya bibit ikan di kerambah tersebut, imbunya. (ALPIAN TANJUNG/ Ari)
