Pengrajin Barang Bekas Harapkan Dana Bantuan

Laporan : Junaidah

Mahasiswi Umrah

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Kerajinan tangan yang dirintis oleh Fitiriadi selama setahun terakhir ini, merupakan kerajinan yang menggunakan barang bekas yang sudah tidak terpakai. Namun usaha ini belum bisa dikembangkan lebih besar, karena kurangnya dana dan promosi pemasaran.

Fitriadi mengatakan, 80 persen bahan yang digunakannya untuk membuat kerajinan tangan itu adalah barang yang sudah tidak terpakai lagi.

Saya ambil dari tempat sampah dan ambil di toko apabila tidak digunakan lagi,” ujar Fitriadi, Rabu (25/03).

Usaha yang dirintis hanya sekedar mengembangkan bakat alam ini juga, hanya bermodalkan Rp25 ribu. “Usaha pertama modal saya hanya Rp25 ribu, ternyata hasilnya bernilai ekonomi dan saya lanjutkan,” ceritanya saat ditemui di kediaman di Jalan Tambak, Pelantar Datok.

Kerajinan yang sudah menembus pasar luar Malaysia dan Singapura, Batam dan Tanjungpinang ini juga, membuat Fitiradi terus meningkatkan kreasi kerajinan kaligrafi timbul, ayat seribu dinar, Kapal Vinisi, kapal Inggris dan yang terbaru rumah adat yang terbuat dari limbah kardus dan kotak rokok.

Apabila pemerintah melirik usaha saya, saya bersedia mengembangkan usaha ini dan bersedia jika diminta kreasi saya dijadikan hak paten kreasi putra daerah,” ucap pengrajin yang merantau dari Pontianak Kalimantan ini.

Ia juga tidak pernah mematok harga penjualan kerasinya, melainkan pembeli yang menilai sendri berapa harga yang pantas untuk nilai karya seninya. Peminat kerajinan ini dari kapten kapal yang memesan replika kapal mereka, kalangan menengah ke bawah dan atas tak kalah pula dari kalangan ibu – ibu. Harga kreasi yang diberikan peminat berkisar Rp500 ribu sampai 500 dolar hal ini juga tergantung ukuran, pemesanan, kerumitan, waktu pembuatannya.

Kreasi manual menggunakan tangan ini, selain menembus pasar luar pernah mengikuti pameran peringatan hari jadi dan meninggalnya penyanyi Andiliani yang merupakan putra Tanjungpinang dan di Bintan Expo Dinas Kebudayaan.

Meski kurangnya dana dan promosi usaha sambilan ini. Namun, usaha yang dirintis ini juga dapat membantu ekonominya. “Alhamdullah bisa membantu dana sekolah anak,” ucapnya sambil tersenyum. (*)

Alpian Tanjung

Read Previous

Pengurus APSI Kota Tanjungpinang Dikukuhkan

Read Next

Tarik Wisatawan, Dispar Akan Gelar Berbagai Event