Sekdako Tanjungpinang Buka Gawai Seni Tahun 2015

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Tanjungpinang, Riono membuka acara Gawai Seni tahun 2015 yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Tanjungpinang di Lapangan Pamedan Ahmad Yani, Senin (27/4) malam.

Sebelum menyampaikan sambutan Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, Sekdako Tanjungpinang, Riono mengucapkan permohonan maaf atas ketidakhadiran Wali Kota Tanjungpinang.

Berhubung Wali Kota Tanjungpinang sedang berada diluar kota dan tidak dapat hadir dalam acara ini, Wali Kota menitip pesan dan mengucapkan terimakasih kepada peserta serta selamat berjuang pada Gawai Seni 2015 ini, ucap Riono.

Dengan mengucapkan Bismillahirahmanirahim, Riono menyampaikan, Gawai Seni Kota Tanjungpinang Tahun 2015 secara resmi dibuka.

Sementara, dalam laporannya, Kepala Disparbud Kota Tanjungpinang, Juramadi Esram menyampaikan, Gawai Seni Kota Tanjungpinang Tahun 2015 ini dilaksanakan selama tiga hari yaitu pada 27 hingga 29 April 2015 di Lapangan Pamedan Ahmad Yani.

Kegiatan ini juga, kami laksanakan setiap tahun sekali. Kemudian, pelaksanaan kegiatan ini juga guna menjaring bakat – bakat seni di Kota Tanjungpinang, ucap Esram.

Ia mengatakan, peserta pada malam ini adalah untuk tingkat pelajar SLTA. Khusus untuk tari, juaranya akan kita ikutsertakan pada lomba Gawai Seni tingkat provinsi yang akan dilaksanakan di Dabo Singkep.

Sedangkan juri untuk visualisasi, kami mengundang dewan juri dari Bandung. Sementara, untuk tari kreasi semua jurinya kita datangkan dari luar, ujarnya.

Esram berharap, dengan pelaksanaan kegiatan ini, betul – betul bisa mencari bibit unggul dari peserta baik itu pelajar dan sanggar di Tanjungpinang.

Kegiatan ini juga, dibiayai oleh APBD Kota Tanjungpinang tahun 2015. Selain itu, di area ini juga kami menyediakan stand batu cincin dan para UKM disektor informal kecil menengah untuk memasarkan prodak – prodak mereka selama pelaksanaan Gawai Seni ini, katanya.

Selain itu, kata dia, pada acara malam ini, diikuti oleh 9 SLTA se Kota Tanjungpinang.

Pada kesempatan itu juga, salah seorang perwakilan juri dari Bandung, Imam Soleh menyampaikan, bagi generasi muda harus mengenal proses menafsirkan dalam melakukan sastra.

Karena, para seniman juga sering memulainya dari ikrak. Mengingat para sastrawan kita, hampir semua mengawalinya dengan Alquran, ucapnya.

Selain itu, tambahnya, anak – anak yang diajak dalam puisi tentulah para penyair mengajak dan mengenali mereka visualnya.

Maka, vokal dan kreografi harus bisa ditafsirkan. Kemudian, tema – tema yang dibungkus dapat dikemas dengan pendidikan atau lingkungan, serta khusus daerah Kota Tanjungpinang, tutupnya. (ALPIAN TANJUNG)

Alpian Tanjung

Read Previous

Kebakaran, Polres Tanjungpinang Datangkan Team Labor

Read Next

Bintan English Mulai Diterapkan Pada Pelajar