Taufan Handy Craft Salmah Hani, Setiap Barang Ada Nilainya

Tanah melayu yang dikelilingi laut, sudah pastibanyak menghasilkan limbah laut khusunya kerang-kerangan. Pengerajin Kerang Salmah Hani tergerak hatinya untuk memanfaatkan limbah kerang-kerangan jadi barang berharga. Dimulai pada tahun 2004 Bu Fence sapaan akrap Salmah Hani sampai sekarang masih bergelut dengan limbah.

Kulit kerang yang dikumpulkan Fence dibeberapa bibir pantai dan restorandi Batam diolah menjadi asesoris, seperti gantungan kunci, bingkai cermin, kotak tisu, hisan lampu dan pernak-pernik pernikahan.

Kata mantan pengurus Persatuan Istri Tentara (Persit) Kodim 0316 Batam itu, di pinggir pantai di Batam banyak limbah kerang-kerangan dan banyak restoran atau rumah makan di Batam, menyisakan kulit kerang-kerangan. Orang menilai itu barang tak berguna. Tapi, bagi saya setiap barang ada nilainya, tutur suami dari Alm. Anggota TNI Fence Efendi di Rumahnya jalan Ir. Sutami Koramil 02 Sekupang, Rabu (26/8).

Kreasi Bu Fence sudah banyak dinikmati oleh lapisan masyarakat Indonesia, mulai dari masyarakat Batam, Aceh, Medan,Papua dan masyarakat tanah jawa serta para turis. Sebab pembeli yang menginginkan karyanya banyak memesan melalui online. Pasalnya pemilik Taufan Handy Craft sudah memasang produknya melalu media sosial seperti facebook.

Dalam pengembangan kreatifnya ibu dari Taufan Akbar Fasyak juga menggunakan sampah biasa. Seperti kulit petai, kulit telur, batang pisang dan berbagai macam sampah yang diolah menjadi souvenir yang indah dan memiliki nilai jual.

Dengan usaha yang bermodalkan kreatifitas dan uang ratusan ribu, Fence bisa meraup keuntungan jutaan rupia setiap bulan dan waktu libur hasil penjualan mencapai puluhan juta rupia. Tiap bulan penghasilan tidak tentu, kadang bisa sampai Rp 10 juta dan bisa juga turun, papar ibu satu anak itu.

Lanjut dia, hasil usaha kerajinannya cukup menambah keuangan keluarga dan bisa menyekolahkan anak semata wayangnya.

Dalam memproduksi Fance dibantu oleh ibu-ibu sekitarrumahnya dengan ongkos produksi dihitung per pisit (buah) sembil membimbing ibu-ibu rumah tangga yang tidak punya pekerjaan.

Untuk pemasaran di Batam, Fence mengaku menyewa tempat di Mall dan Hotel, serta banyak dibantu oleh dinas UKM dan Koperasi, Dinas perdagangan dan Industri Kota Batam. Sekarang karya Fence dijual di beberapa pusat belanja, mulai Ruko, Mall, hotel dan bandara serta pelabuhan yang ada di Batam.

Kata dia, sampai saat ini belum mendapat bantuan secara fisik atau dana dari pemerintah. Namun sudah sering mengikuti pelatihan dan pameran di berbagai daerah bahkan luar negeri yang diadakan pemerintah Kota Batam dan provinsi Kepri.

Fence berharap kedepan usahanya terus maju dan bisa dipasarkan di semua pusat perbelanjaan di kota Batam.

suprapto

Read Previous

Bintan English Mulai Diterapkan Pada Pelajar 

Read Next

Pengerajin Souvenir Dari Kerang Hj. Elviana r. Anie B. Sc, Jangan Biarkan Waktu Berlalu Begitu Saja