Batam, IsuKepri.com – Suasana jelang pemilihan kepala daerah(Pilkada) di Kepulauan Riau mulai terasa. Di Batam Walikota dan Wakil Walikota, mulai menunjukan kedekatannya dengan masyarakat Kota Batam melalui berbagai kegiatan.
Misalkan, kegiatan masyarakat Kelurahan Tiban Lama yang bergotong royong membersihkan parit dan sungai sepanjang 1600 meter. Goro akbar yang digelar Minggu (17/5) kemarin, diikuti Wakil Walikota Batam, Rudi.
Dalam kesempatan tersebut, Rudi meminta warga untuk memperhatikan lingkungan sekitar dan tidak membuang sampah di sembarang tempat.
Percuma melaksanakan gotong royong, kalau kesadaran bersama masih kurang, masyarakat tetap buang sampah sembarangan tempat seperti di sungai dan parit, ujar Rudi.
Saat goro, masyarakat Tiban Lama meminta Rudi untuk memperbesar parit yang ada. Karena selama ini paritnya terlalu kecil sehingga aliran sungainya tidak lancar atau malah tersumbat.
Menjawab keluhan tersebut, Rudi berjanji akan memperbesar parit. Ia juga berjanji akan membangun batu miring di titik-titik parit yang rawan longsor, sehingga bisa meminimalisir pendangkalan.
Parit akan kita bangun batu miring, baru kita keruk. Selain itu, jalan ke dalam Tiban Lama yang sudah hancur dan sempit juga akan diprioritaskan dalam Musrenbang tahun depan, tuturnya.
Rudi juga meresmikan koperasi Maju Bersama yang sudah sanggup membeli satu unit mobil Pick up, sebagai alat angkut sampah.
Rudi, yang dikabarkan akan ikut dalam bursa pemilihan Walikota Batam tersebut, memang mulai memadai agenda kerjanya setiap hari. Agenda – agenda tersebut, didominasi dalam bentuk kegiatan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.
Sementara itu, Walikota Batam, Ahmad Dahlan tak kalah semangatnya dalam menunjukan kedekatannya dengan masyarakat jelang Pilkada.
Dahlan, meninjau warung internet (warnet) di kawasan Aviari Batuaji, Minggu (17/5).
Pada kesempatan tersebut, Dahlan sekaligus mensosialisasikan Peraturan Walikota nomor 3 tahun 2015 tentang Usaha Warung Internet yang terbit 26 Januari lalu.
Batam ini menarik sekali untuk warnet, bagi masyarakat dan anak-anak. Kita ingin mengontrol itu semua, kata Dahlan.
Terkait kondisi warnet yang ia tinjau, Dahlan mengaku senang. Karena meja-meja dibuat terbuka, tidak disekat-sekat, sehingga lebih mudah dipantau.
Terbuka seperti ini bagus, jadi tidak ada yang ditutup-tutupi. Kami berharap pengelola warnet bisa mengikuti aturan yang kita buat ini. Karena kita ingin mengontrol itu semua, terutama jam buka, anak sekolah dilarang ke warnet di jam belajar, paparnya.
Kriteria lengkap yang harus dipenuhi pengelola warnet, diatur dalam pasal 5 ayat (2) perwako. Beberapa yang diatur antara lain memblokir situs porno, perjudian, dan atau situs yang tidak sesuai dengan norma agama, sosial, kesusilaan, dan hukum yang berlaku di Indonesia.
Terkait kondisi di dalam warnet, disebutkan bahwa bagi yang menggunakan sekat atau bilik, tingginya tak boleh melebihi 120 cm. Atau setidaknya kepala pengunjung dalam posisi duduk tetap terlihat, sehingga memudahkan pengawasan. Warung internet juga harus memiliki penerangan yang memadai dan nyaman untuk mendukung aktivitas di lingkungan warnet.
Warnet juga diminta menyediakan kamera pengawas (CCTV) yang dapat memantau kegiatan seluruh pengunjung.
Dan aturan yang terpenting yakni, warnet tidak boleh menerima pengunjung pelajar, mulai tingkat usia dini hingga menengah atas, pada jam belajar. Atau pelajar yang masih menggunakan seragam sekolah, kecuali bila ada persetujuan dari pihak sekolah dan orangtua.
Sementara itu, masyarakat kota Batam yang ditemui pewarta www.IsuKepri.com, menanggapi, aksi yang dilakukan oleh Walikota Batam dan Wakil Walikota Batam merupakan salah satu bentuk pencitraan dan penjaringan suara jelang Pilkada.
” Biasa, jaring suara itu mas jelang Pilkada, seperti enggak tau aja mas ini,” ujar masyarakat yang enggan namanya di cantumkan.(SUTIADI MARTONO)
