Batam, IsuKepri.com – Ekonomi Kepri tumbuh 5,57 persen (yoy), melambat dibanding triwulan I 2015 sebesar 7,14 persen (yoy). Hal tersebut diungkapkan dalam siaran pers kajian ekonomi dan keuangan regional triwulan II 2015 nomor 17 / 165 / DKOM/BTM, Senin (24/8) siang.
Perlambatan ekonomi Kepri tersebut, sejalan dengan Nasional dan kawasan Sumatera yang juga melambat sebesar 4,67 persen (yoy) dan 2,85 persen (yoy) dari periode sebelumnya sebesar 4,72 persen (yoy) dan 3,53 persen (yoy).
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Riau, Gusti Raizal Eka Putra mengatakan, melambatnya perekonomian tersebut sangat dipengaruhi oleh perlambatan permintaan global dan domestik.
“Investasi dan konsumsi rumah tangga tumbuh melambat sebesar 1,82 persen (yoy) dan 7,50 persen (yoy) dibanding triwulan sebelumnya sebesar 3,30 persen (yoy) dan 7,76 persen (yoy),” ujar Gusti.
Lanjutnya, kinerja investasi melambat terpengaruh oleh penurunan permintaan global dan domestik sehingga investor cenderung menahan investasi, serta masih terbatasnya belanja modal pemerintah.
Sementara itu, penurunan pendapatan masyarakat akibat melambatnya kinerja sektor utama ditengah laju inflasi yang meningkat (khususnya komoditas volatile foods), menyebabkan penurunan daya beli dan melemahnya tingkat konsumsi.
Disisi lain, perlambatan impor yang lebih dalam dibanding ekspor menyebabkan net ekspor, yang tercatat tumbuh mengut 25,19 persen (yoy) dibanding pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 25,62 persen (yoy).
“Belum sepenuhnya tumbuh sesuai dengan harapan analis dan lembaga – lembaga lainnya. Sehingga berdampak pada perekonomian kita,” katanya.(SUTIADI MARTONO)
