Lurah Harus Punyai Suatu Terobosan

Batam, IsuKepri.com  – Lomba kelurahan terbaik yang diadakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai pemberdayaan masyarakat sangat diperlukan. Selain menjadi motivasi tersendiri, program tersebut dianggap dapat memacu kinerja kelurahan untuk menuai prestasi. 

Kepala Bidang pemberdayaan masyarakat Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pasar, Koperasi dan UKM (PMPKUM) Batam Rayanis Aminah mengatakan, lomba kelurahan dengan melihat apa yang ada disetiap kelurahan sangat baik. Karena secara berjenjang dilombakan hingga tingkat nasional. 

“Dimulai dari penilaian dari tingkat kecamatan itu sendiri, baru tingkat kota lalu tingkat provinsi. Nah kita sendiri, sejak 2009, sudah empat kali Batam mengirimkan perwakilannya ditingkat nasional, mewakili Kepri,”ujar Anis, belum lama ini.

Ia menjelaskan, untuk Kota Batam, penilaian tersebut dibawa kendali instansinya dengan menggandeng beberapa SKPD lainya, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Tata Pemerintahan, KP2K, PKK dan lainya. sebelum pemberian penilaian dan turun kelapangan, maka lurah melaporkan kegiatan dua tahun belakagnan untuk dievaluasi.

“Lurah harus memiliki terobosan. Penilaian diberikan dan melibatkan  instansi lainya, karena dilihat dari kesehatan masyarakat, pendidikan dan lainya juga,”ujarnya. 

Indikator penilaian diantaranya, pendidikan masyarakat, ekonomi masyarakat, kesehatan masyarakat, partisipasi, kelembagaan dan lainya. Untuk Batam sendiri, penilaian tingkat kecamatan sudah dilakukan pada Februari -Maret lalu. Sementara tingkat kota pada Mei-Juni.

Hasilnya pun menempatkan Kelurahan Bukit tempayan sebagai juara pertama, Tanjung Buntung juara dua dan Tanjung Piayu juara tiga.

Bukit Tempayan yang mewakil Batam untuk bertanding tingkat provinsi menempati peringkat ke dua. Sehingga harus merelakan peserta dari kelurahan yang ada di Tanjung Pinang mewakili Kepri ke tingkat nasional. 

“Selama kelurahan belum mendapatkan juara nasional, maka tahun-tahun berikutnya tetap dilakukan penilaian. Kalau sudah, maka selama dua tahun tidak akan dinilai lagi,”Jelasnya. (SUTIADI MARTONO)

Sutiadi Martono

Read Previous

1350 Orang Peserta Dalam Pawai Seni & Budaya Lubuk Baja

Read Next

Mie Zhou, Mie Ayam Medan Beragam Rasa