Batam, Isukepri.com – Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian memberikan pelatihan menjahit kepada 25 warga pulau penyangga di Kota Batam agar bisa menjadi wirausahawan.
Peserta mengikuti pelatihan selama lima hari, Selasa-Sabtu (15-19/9) dengan materi motivasi kewirausahaan, teknik dan cara pengukuran baju, praktik membuat dan menggunting pola, praktik membuat pakaian jadi dan menggambar model baju, kata Kepala Bagian Humas Pemkot Batam Ardiwinata di Batam, Rabu.
Pelatihan diikuti anggota Kelompok Usaha Bersama (KUB) Melati Pulau Terong, KUB Mawar I Batam Kota, dan Dasa Wisma Teratai II Sekanak Raya.
Panitia sengaja mendatangkan instruktur dari praktisi ternama, yaitu peserta Indonesian Fashion Week Lim Syarifah dan Arieyani.
Wakil Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menyatakan Pemkot terus mendorong masyarakat untuk bererwirausaha supaya tidak terus tergantung pada industri besar.
“Dengan berwirausaha di rumah, setidaknya para ibu bisa membantu menopang ekonomi keluarga,” kata dia.
Kepada peserta, Rudi meminta menurunkan ilmu yang didapatnya pada yang warga yang lain.
“Lebih banyak yang bisa, maka ekoomi masyarakat Batam semakin baik. Ilmu yang disalurkan akan sangat bermanfaat,” kata dia.
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah Wilayah I Kementerian Perdagangan menyebutkan jumlah wirausaha di Indonesia masih relatif sedikit, yaitu 0,24 persen dari jumlah penduduk.
Padahal di negara maju, minimal 2 persen penduduknya adalah wirausahawan.
“Pemerintah melalui berbagai kementrian di berbagai sektor menggesa wirausaha di segala bidang usaha,” katanya.
Dalam kesempatan itu Direktorat Industri Kecil Menengah Wilayah I Kementerian Perdagangan memberikan hibah berupa mesin jahit pekerjaan berat berkecepatan tinggi , mesin obras kecepatan tinggi empat benang portable, mesin obras kecepatan tinggi empat benang dan obras tiga benang yang diberikan kepada peserta pelatihan melalui KUB. (Antara)
