Gagal Jadi Pegawai, Nandi Sukses Jadi Pengusaha

Tanjungpinang, Isukepri.com – Tidak semua cita-cita ataupun keinginan seseorang selalu selalu tercapai. Hal ini pernah dialami Nandi selalu gagal melamar menjadi pegawai kantoran. Namun, pria lulusan salah satu universitas ternama di Jawa Barat ini yakin bahwa kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.

Kegagalan justru memberi pelajaran berharga bagi Nandi untuk terus berusaha. Ia mulai menjajaki dunia usaha dan kini Ayah dari satu anak ini Kini Nandi sudah membuka tiga cabang usaha gerobak es buah di Kota Tanjungpinang

Diceritakannya, Ia sudah mencari pekerjaan yang sesuai dengan gelar sarjana yang disandangnya, tapi selalu gagal. Kemudian Ia mencoba peruntungan menjalani usaha es buah dengan mendorong di pinggir jalan tanpa rasa malu.

“Saya putus asa mencari pekerjaan, dan akhirnya nekat membuka usaha, ujar Nandi.

Pria berusia 34 Tahun tersebut mengatakan meski teman-temannya sudah bekerja lebih baik darinya, namun tidak sedikitpun Ia berkecil hati. Bahkan, ketika teman-temannya menanyakan apa pekerjaannya, ia tak malu menyebutkan bahwa dirinya adalah pemilik usaha es buah.

Saya nyaman dengan pekerjaan ini, saya tidak terikat dengan instansi apapun, saya bebas kemanapun dan kapanpun saya mau. Mungkin ini jalan yang digariskan untuk saya. Saya ikhlas dan lapang dada, walaupun pekerjaan ini kurang sesuai dengan gelar sarjana saya,” Tambah Nandi seorang lulusan sarjana dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung jurusan Ekonomi.

Ketika ditanya terkait pilihannya untuk berwirausaha dibidang jajanan masyarakat atau tepatnya berjualan es buah, Ia menuturkan bahwa usaha ini mudah untuk dijalankan.

“Usaha ini hanya membutuhkan modal kecil, dan kemauan. Kalau dijalani dengan tekun, usaha apapun akan berhasil, termasuk menjadi pengusaha es buah gerobak. Lagipula es buah sangat mudah dibuat dan tidak membutuhkan keahlian khusus,” Ujarnya.

Alasan lain, katanya, es buah selalu dicari ketika musim kemarau yang panjang di Tanjungpinang. Selain itu, es buah paling dicari saat bulan Ramadan. Meski modal kecil dan tak sulit membuat es buah, namun ia mengaku pernah mengalami kendala misalnya ketika pertama kali buka, usahanya sepi pembeli.

“Usaha seperti ini sudah lama ada, persaingannya juga ketat apalagi kalau penjual es buah tidak mahir berinovasi, terangnya.

Dari ketiga cabang yang ia miliki yakni di Batu 8, di Kijang, dan di Pamedan, keuntungan yang ia dapat mencapai Rp 2 juta per hari jika cuaca panas. Apalagi bulan Ramadan, ia bisa meraup keuntungan sekitar Rp 3 juta per hari, dari modal yang dikeluarkan sekitar Rp 600 ribu per hari. Saat ini, usahanya laris manis terlebih ketika musim panas pembeli es buahnya hingga mengantri untuk memperoleh es buah miliknya.

Admin Isu Kepri

Read Previous

Sejumlah Nama Pamor di Peresmian Posko Pemenangan SAH

Read Next

Peresmian Posko Pemenangan SAH Berlangsung Meriah