ISIS Pernah Bersumpah Penuhi Jalan di Paris dengan Mayat

Paris, IsuKepri.com – Serangkaian serangan tembakan, bom bunuh diri, serta penyanderaan mengguncang Paris, Prancis, pada Jumat (13/11) malam atau Sabtu dini hari WIB. Lebih dari 150 orang dinyatakan tewas akibat teror di ibu kota Prancis tersebut.

Presiden Prancis Francois Hollande pun menetapkan status darurat terhadap negaranya. “Ini horor. Ini tak pernah terjadi sebelumnya,” katanya. Lebih dari 1.500 tentara tambahan kemudian dikerahkan untuk menjaga sejumlah fasilitas penting dan menjaga perbatasan.

Namun, Prancis seharusnya siaga sebelum serangan ini terjadi. Sebab, para ektremis pernah mengancam akan melakukan serangan di jantung Prancis; Kota Paris.

Empat bulan lalu, Seorang ekstremis ISIS pernah bersumpah untuk memenuhi jalan-jalan di Kota Paris, Prancis, dengan mayat. Ancaman tersebut diucapkannya dalam sebuah video sebelum pemberontak tersebut mengeksekusi mati seorang tentara Suriah.

Dalam video itu, militan tersebut tidak hanya menembak kepala tawanannya, tapi juga menendangnya dari atas tebing.
download
Seperti dilansir Daily Mail pada 22 Juli 2015, militan ISIS yang mengenakan topeng tersebut melayangkan sumpah serapahnya dalam bahasa Prancis dengan sangat fasih. Dalam video high-definition tersebut, militan mengatakan bahwa ISIS mencintai kematian layaknya orang mencintai kehidupan.

Dia pun berjanji, kelompoknya akan terus merencanakan dan melaksanakan serangan teror lebih dahsyat di negara-negara Eropa.

Berdiri di atas tebing, militan ISIS itu mengaku dirinya hanyalah salah satu dari sekitar 500 warga negara Prancis yang melancarkan jihad atas nama kelompok teror di Timur Tengah tersebut. Dia menyatakan, pesan yang diucapkannya tidak hanya ditujukan untuk warga negara Prancis, tetapi juga untuk masyarakat internasional.

Video tersebut juga dibumbui dengan ucapan yang mengagung-agungkan kekuatan militan ISIS. Menurutnya, para teroris yang melakukan penyerangan di Ibu Kota Prancis telah mendapat perlindungan dari Allah.

Kekejian militan tersebut semakin tergambar ketika dirinya menambahkan potongan video dirinya yang berdiri di dekat jasad militer suriah yang berlumuran darah. Video tersebut dirilis setelah ISIS menerbitkan majalah propaganda dengan menggunakan bahasa Prancis.

Dalam majalah tersebut, ISIS memuji serangan yang dilakukan oleh seorang sopir pengiriman, Yassin Salhi (35) yang memenggal kepala majikannya, Herve Cornara, lantas berfoto dengan penggalan kepala di Kota Lyon. Kepada petugas yang menangkapnya, Salhi mengaku dirinya adalah anggota ISIS.

Setelah dilakukan penyelidikan, Salhi diradikalisasi lebih dari satu dekade lalu setelah melakukan kontak dengan mualaf Frederic Jean Salvi yang dikenal sebagai Ali. Ali ini diduga tengah mempersiapkan strategi dengan militan Alqaeda untuk melakukan serangan di Indonesia.

Sementara itu, Perdana Menteri Perancis Manuel Valls saat itu menyerukan bahwa dunia terlibat untuk memerangi terorisme. “Kami tidak bisa menyerah dalam perang ini karena sangat fundamental dan merupakan perang peradaban. Kita harus membela peradaban,” kata Valls pada saluran berita iTELE.

Valls pun memperingatkan, negaranya sedang menghadapi ancaman teroris besar. Maka dari itu, perlu adanya perjuangkan dalam jangka panjang. Setidaknya, Ada sekitar 1.573 warga Prancis diduga terlibat dalam jaringan teroris. Dari jumlah tersebut, 442 diyakini berjuang di Suriah dan 97 orang di antaranhya dikabarkan telah meninggal.

(Sumber : ROL)

Redaksi

Read Previous

Chelsea Berpeluang Dapatkan Messi

Read Next

Bidik Oscar, Utusan Juventus Sambangi London