Batam, IsuKepri.com – Ketua RT 02 Perumahan Kartini, Sekupang, Batam, Suroso, yang merupakan ketua RT tempat kediaman Dwi Djoko Wiwoho, tidak menduga dan masih tidak mempercayai kabar bahwa Dwi Djoko bergabung dengan gerakan Islamic State in Iraq dan Syria(ISIS).
“Saya masih tidak percaya dengan kabar itu. Karena pak Djoko itu kalau dikesehariannya itu ya, maaf sebelumnya, kalau agama tidak terlalu fanatik. Tidak ada yang mencurigakan juga. Pak Djoko ramah kok,” ujar Suroso kepada IsuKepri.com dikediamannya.
Suroso mengatakan, terakhir kali berjumpa dengan Dwi Djoko pada Juli 2015, pada saat lebaran Idul Fitri.
“Beliau memang jarang kelihatan dan kurang begitu bergaul, selain itu warga pun segan sama beliau, dia kan pejabat. Tapi kalau berjumpa beliau nyapa kok, ramah gitu orangnya,” katanya.
Lanjutnya, Dwi Djoko tidak ada berpamitan dengan dirinya selaku ketua RT ataupun menitip kepada petugas keamanan komplek untuk menjaga rumah saat dirinya pergi.
“Tidak ada pamit sama saya, sama satpam juga tidak. Tapi saya tahu dari sopirnya si Rahmad kalau pak Djoko pergi ke Jakarta. Jadi saya tidak tahu kalau beliau pergi umrah, saya tahunya malah setelah baca berita. Tapi sebelum berangkat istrinya menyuruh sopirnya, Rahmad, untuk meminta rekomendasi surat pindah anaknya yang ke – 2 pada tanggal 21 Juli 2015. Saat itu saya tanya sama Rahmad, pindah ke Jakarta ke sekolah mana? Namun, si Rahmad menjawab tidak tahu, kata dia, ibu yang tahu. Lalu formulir tujuan sekolahnya saya kosongkan,” tambahnya.
“Saya masih tidak mempercayai kabar itu, mungkin ada suatu kendala disana atau bagaimana. Tapi sama – sama kita do”‘akan beliau dalam keadaan sehat – sehat saja. Dan lekas pulang,” ucapnya.
Bukan hanya Suroso saja, warga tempat tinggal Dwi Djoko pun juga tidak percaya dengan kabar yang beredar melalui media.(SM)
