KMP Kepri Ajak Masyarakat Perbatasan Tingkatkan Nasionalisme

Komunitas Merah Putih (KMP) Kepulauan Riau bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi Umrah mengelar kegiatan dialog kebangsaan mengenai perbatasan di Telok Sebong, Minggu (22/11).

Kegiatan yang diikuti oleh ratusan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Tanjungpinang tersebut mengambil tema “‘Menjalin Siraturahim Elemen Kelompok Bangsa Dalam Upaya Memperkuat NKRI di Wilayah Perbatasan”‘. Hadir sebagai narasumber Kepala Bagian Badan Pengelola Perbatasan Bintan, Suwarsono, perwakilan Danlantamal IV Tanjungpinang, Kapten Marinir Hadi Siswanto, Suyito dan William Hendri dari tokoh pemuda.

Ketua BEM Fakultas Ekonomi Umrah, Hasbullah dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan penguatan wawasan kebangsaan di titik terluar, bertujuan untuk meningkatkan semangat bela negara dan memupuk rasa kecintaan kepada tanah air.

“Saat ini, semangat dan nilai-nilai nasionalisme sudah mulai pudar, apalagi didaerah perbatasan. Orientasi pemuda dalam menatap bangsa sudah mulai bergeser, diterpa derasnya pengaruh era globalisasi,” katanya.

Hasbullah mengatakan bahwa pemuda cenderung apatis, dan tidak peduli dengan kondisi yang berkembang. Oleh karenanya, dibutuhkan generasi muda yang tangguh serta memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi.

“Pemuda di perbatasan memiliki peran yang penting, dalam rangka membangun nasional caracter building,” katanya.

Kepala Bagian Pengelola Perbatasan Bintan, Suwarsono dalam paparannya mengatakan bahwa isu perbatasan bukan merupakan isu yang awam untuk didengar pada saat ini, banyak media baik cetak maupun online mulai memberikan fokus informasi terhadap daerah perbatasan terkait pembangunan dan kemajuan wilayah perbatasan.

“Sepertinya isu perbatasan sudah tidak asing lagi didengar, namun yang lebih penting dari itu, bagaimana mengerakkan semua elemen untuk menjaga dan memberdayakan potensi perbatasan, sehingga menjadi kekuatan dalam menjaga NKRI,” katanya.

Presiden Jokowi dengan konsep Nawacita, berkomitemen membangun Indonesia dari sisi wilayah terluar ataupun wilayah perbatasan. Tentunya hal ini menjadi nilai tambah bagi Kepulauan Riau yang memiliki 19 pulau terluar.

“Permasalahan pengelolaan perbatasan di wilayah Kabupaten Bintan masih seputar mengenai terbatasnya pembangunan prasarana infra struktur dasar seperti jalan, air dan listrik, terutama bagi jalan desa atau jalan non status. Kita berharap kebutuhan dasar ini dapa segera terpenuhi,” katanya.

Selain dialog kebangsaan, Komunitas Merah Putih juga mengelar bakti sosial bersama masyarakat di Desa Telok Sebong.

suprapto

Read Previous

Pengembangan Koperasi dan UMKM Perlu Digalakkan

Read Next

FGD Nusantara Gelar Dialog Penguatan Kedaulatan Udara