Produk Olahan Rosella Siap Hadapi MEA 2015

Bintan, Isukepri.com – Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada Desember 2015 mendatang akan menjadi peluang emas bagi produk-produk dari UKM maupun IKM terkhusus untuk UKM dan IKM yang ada di Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Produk yang akan mampu bersaing di era MEA tersebut tentunya produk-produk UKM dan IKM yang siap dan diterima dipasaran. Salah satu produk yang layak untuk bersaing di era tersebut yakni produk olahan bunga Rosella.

Produk olahan rosella dikembangkan oleh Industri Kecil dan Menengah (IKM) Bunda Mandiri yang terletak di KM.20 Kijang, Bintan. Produk olahan rosella ini dapat dikatakan siap dan layak untuk bersaing di era MEA mendatang berlandaskan dari tingginya minat pembeli dari WNA yang dibuktikan saat keikutsertaan produk ini pada Agrinex Expo tingkat nasional untuk kedua kalinya yang diikuti lewat PT Antam Tbk yang peminatnya banyak ekspatriat, yakni dari Eropa. Mereka (WNA asal Eropa) sanagt konsen terhadap pola hidup sehat dengan mengkonsumsi herbal atau makanan sehat tanpa pengawet.

“Produk olahan rorella ini saya yakin layak untuk dipasarkan ke luar negeri. Apalagi dengan berlakunya MEA, kami selaku masyarakat KERPI yang berada diperbatasan Indonesia dnegan Negara lain sanagat berharap haisl produksi ini mampu bersaing dengan produk dari negeri jiran jika didukung denga berbagai kemudahan,” ujar Mia Zulfaya, salah seorang pengelola IKM Bunda Mandiri saat diwawancarai pada selasa (3/11)

Beberapa produk olahan rosella yang diproduksi di IKM ini diantaranya teh Rosella. Teh Rosella sendiri telah diproduksi sejak tahun 2006 dari kelopak bunga rosella yang dikeringkan. kemudian, pada tahun 2008, inovasi produk olahan dari bunga rosella yakni dodol dan sirup rosella. Teh rosella yang merupakan produk pertama dari IKM ini telah berinovasi menjadi teh celup rosella dalam bentuk tea bag dan teh celup rosella jahe yang kini menjadi primadona dipasaran.

“Justru malah dua jenis (tea bag dan teh celup rosella jahe) ini yang paling laris dipasaran karena sulit dicontoh oelh orang lain” gelaknya

Kapasitas dari produksi home industri ini hanya mempu memproduksi 20 Kilogram rosella kering yang dapat diolah menjadi 133 kotak tej celup rosella jahe dan 4 kilogram hingga 5 kilogram biji rosella kering yang diolah dan dikemas menjadi 40-50 kota kopi rosella dengan berat bersih 100 gr perkotanya. Kendala yang dihadapi oleh IKM ini adalah ketersediaannya bahan baku. Bahan baku dari produksi ini hanya mengandalkan pohon rosella yang ditanak diperkarangan rumah di beberapa rumah warga dikelurahan Gunung Lengkuas.

Untuk pemasaran produk, IKM ini memiliki satu outlet yang disediakan PT Antam melalui dana CSR-nya di Bintan. Mia pun dipercaya menjadi penanggungjawab operasional dan pemasaran di outlet yang diberinama Bintania itu. Bukan hanya sebatas outlet, Mia memanfaatkan jaringan internet yang ada untuk memasarkan produk olahan rosella miliknya.

Untuk saat ini, pasar Singapura dan Malaysia masih terbatas. Biasanya, mereka membeli produk itu saat berkunjung ke outlet Bintania atau lewat kerabat yang membawa oleh-oleh itu ke sana. Tentu, dukungan dari pemerintah daerah, termasuk Disperindag Provinsi Kepulauan Riau menambah semangat baginya untuk terus berkarya dan berinovasi

Admin Isu Kepri

Read Previous

Abdullah Sukses Membangun Bisnis Sampingan Bersama Istri

Read Next

Ribuan Masyarakat Lubuk Baja Hadiri…