Batam, IsuKepri.com – Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Batam menegaskan pihaknya masih mengawasi masuknya beras impor ilegal di perairan Batam terhitung sejak Presiden Jokowi Dodo mengeluarkan ultimatum mengenai larangan masuk beras impor di Kepulauan Riau.
“Bea Cukai masih dengan tegas menegah para pelaku impor beras ilegal di Batam,” ujar Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tipe B Batam, Nugroho Wahyu Widodo, saat konferensi pers capaian kinerja, Selasa (26/1) pagi.
Menurut Nugroho, sebagai bukti, penangkapan atau penegahan sudah dilakukan di akhir tahun lalu bekerja sama dengan DJBC Kanwil Khusus Kepulauan Riau.
“Selama ini Bea Cukai Batam masih terus memantau pergerakan kapal melalui radar canggih. Pelaku berusaha memasukkan beras dengan berbagai cara termasuk memainkan sinyal, contohnya saat di Singapura sinyal kapal masih hidup. Namun begitu masuk perairan Indonesia sinyal hilang lalu muncul lagi,” ucap Nugroho.
Keseriusan Bea dan Cukai Tipe B Batam dalam menangani peredaran beras impor di Kota Batam, Nugroho katakan, dengan terlihatnya banyak beras – beras dalam negeri yang sudah masuk di Kepri.
“Dirjen Bea dan Cukai pernah dipanggil pak Presiden Jokowi Dodo. Beliau(Presiden) mengapresiasi keseriusan teman – teman Bea dan Cukai yang ada di Kepri dalam mengawasi peredaran beras impor di Kepri. Presiden mengapresiasi juga karena sudah mendapatkan laporan jika beras – beras lokal Indonesia sudah masuk ke Kepri. Selain itu, eks PJ Gubernur Kepri Agung Mulyana sudah membuat MoU dengan wilayah – wilayah produsen beras yang letaknya berdekatan dengan Kepri untuk memasok beras mereka ke Kepri,” tutupnya.(SM)
