Batam, IsuKepri.com – Berdasarkan Survei Konsumen, tingkat keyakinan konsumen menurun dari 159,5 pada Desember 2015 menjadi 95,83 pada Januari 2016.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau, Gusti Raizal Eka Putra mengatakan, kelompok administered prices mengalami deflasi sebesar 0,38% dari bulan ke bulannya.
“Hal ini dipengaruhi oleh penyesuaian harga BBM. Komoditas utama penyumbang deflasi adalah bensin dan solar dengan total deflasi sebesar 0,23% (mtm). Meski demikian, beberapa komoditas administered prices tercatat mengalami kenaikan seperti tarif listrik dan angkutan udara,” ujar Gusti, Kamis (4/2).
Lanjutnya, kenaikan tarif listrik merupakan penyesuaian tarif yang dilakukan oleh PT PLN Persero. Sementara, inflasi angkutan udara tercatat sebesar 2,55%, relatif stabil namun sedikit meningkat dibanding Desember 2015.
“Inflasi Kepri 2016 diperkirakan masih berada pada kisaran target yaitu 4%±1%. Meski demikian, terdapat beberapa risiko inflasi yang perlu diantisipasi, yaitu :
i) terbatasnya pasokan bahan pangan dari sentra produksi yang dipengaruhi pergeseran musim tanam akibat El Nino,
(ii) meningkatnya permintaan sejalan dengan Hari Raya Imlek dan periode long weekend yang akan mendorong kenaikan jumlah wisatawan,
(iii) serta musim angin utara yang masih akan berlangsung hingga Februari berpotensi menggangu aktivitas distribusi barang serta jumlah tangkapan ikan.
(SM)
