Tanjungpinang, IsuKepri.Com – Pemerintah perlu memberikan ruang-ruang yang cukup untuk pemuda membangun eksistensi diri dan ekspresi. Hal ini disampaikan Ketua Karang Taruna Tanjungpinang, Rona Andaka saat diminta memberikan pandangannya terkait kepemudaan pada acara Mimbar Publik sempena 88 tahun Sumpah Pemuda, di Angkringan 86, Tanjungpinang beberapa hari lalu.
“Pemuda belum diberikan ruang yang cukup untuk menyalurkan ide serta gagasannya. Padahal gerakan pemuda telah banyak memberikan warna bagi perjalanan bangsa dan negara,” katanya.
Pemuda sering kali hanya dijadikan sebagai alat kepuasan politik oleh elit tertentu. Isu kepemudaan hanya muncul di panggung-panggung ceremonial, namun sangat sulit ditemui ditengah-tengah masyarakat.
“Pemerintah harus lebih intens dalam mengarap potensi yang dimiliki oleh pemuda. Wadah-wadah akomodatif terhadap berbagai potensi pemuda perlu terus digalakkan, ” kata Rona, yang juga merupakan ketua Partai Hanura Tanjungpinang itu.
Selain Rona, hal serupa juga disampaikan salah satu pengurus Karang Taruna Kepri, yang hadir dalam diskusi publik tersebut. Ia mengatakan bahwa hilangnya semangat Sumpah Pemuda karena banyaknya “racun” yang ada dikepala pemuda saat ini.
” Pemuda sangat mudah dibenturkan oleh kepentingan sesaat. Gerakan pemuda seharusnya memiliki umur yang panjang. Yang output dari setiap gerakan dan dobrakannya mampu dirasakan secara menyeluruh,” katanya.
Akan hal itu, Eka mengharapkan gerakan pemuda harus bangkit, memberikan solusi konkrit terhadap setiap permasalahan bangsa.
“Kalau bukan pemuda lalu siapa lagi yang harus memperbaiki negeri ini, ” katanya.
