Ade Angga dan Politik Naik Sepeda

Sebagai politisi muda yang mengemban sebagai Ketua Partai Golongan Karya Kota Tanjungpinang lelaki ini memang supersibuk. Apa lagi posisinya kini juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Tanjungpinang yang membuatnya harus berbagi energi, pikiran dan waktu antara mengurus partai politik, keluarga dan mengurus rakyat.  Namun sosoknya yang bersahabat membuatnya dengan mudah berkomunikasi dengan siapa saja dan dimana pun dia berada.

Dia adalah ADE ANGGA SIP MM, seorang politisi muda yang pikirannya selalu gelisah merespon dinamika politik dan masyarakat. Malah terkadang pikirannya secepat geraknya dalam membuat terobosan-terobosan kreatif dalam mensikapi isu-isu kekinian.

Ayah tiga orang anak yang lahir 5 Oktober 1981 ini mengawali debut politiknya sejak duduk di bangku kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau. Setelah lulus kuliah tahun 2005, kecintaannya pada dunia politik bukan makin surut. Pijakan kakinya malah kian kuat dalam menapaki belantara politik daerah dan nasional. Dan itu dia buktikan ketika pertarungan perebutan kursi Ketua Golkar Tanjungpinang pada tahun 2010, secara aklamasi dia didaulat menjadi ketua. Perjalanan hidupnya juga beragam, mengecap pahit-manis kehidupan sebelum menjadi politisi muda sukses.

Lelaki kutu buku ini mengibaratkan dunia politik seperti naik sepeda. Ritmenya memutar dan kerap jatuh-bangun. Untuk menjejak kesuksesan dibutuhkan kerja keras, keberanian, dan optimisme memandang masa depan.

Hari ini adalah realitas yang tidak perlu disesali. Kita jangan terjebak dalam adagium-adagium masa lalu yang justru terkadang mengebiri semangat kita. Tetap vokus ke depan, karena ada segunung harapan, ada sukses seluas lautan.  Keberanian hari ini merupakan tapak penting untuk menerobos keberhasilan di masa akan datang, kata Ade Angga ketika ditemui di rumahnya di Teluk Keriting.

Rumah tempat dia bermastautin bersama keluarga tercintanya berbatasan langsung dengan pantai dan laut lepas. Di beranda belakang rumahnya yang ditemani debur ombak pantai dan tiupan angin laut kami berdiskusi kecil. Kata demi kata mengalir seirama I Believe In You yang dilantunkan oleh Il Divo & Celine Dion yang terdengar sayup-sayup dari dalam rumah.

Putra dari almarhum Zakaria dan Hj Mardiana Pasaribu ini menyelesaikan pendidikan dari SD sampai SLTA di Kota Tanjungpinang. Ayahnya wafat ketika Ade Angga semester pertama duduk di bangku kuliah. Ibunya yang berprofesi sebagai seorang penyiar di RRI Tanjungpinang banting tulang membiayainya sampai lulus kuliah. Ibu saya mendidik dengan penuh kedisiplinan. Nilai-nilai kepedulian selalu ditanamkan kuat-kuat, katanya.

Jebolan Magister Manajemen Universitas Internasional Batam ini juga dikenal penyayang keluarga. Sesibuk apa pun kegiatan yang dia lakukan, selalu menyempatkan diri untuk bisa bertemu keluarga. Kalau pas tugas ke luar daerah, saya selalu komunikasi dengan istri dan anak-anak melalui media sosial dan telepon. Bagi saya keluarga adalah penyemangat, inspirasi sekaligus motivasi dalam perjuangan, tuturnya.

Kini, lelaki muda yang bertubuh subur ini sedang konsentrasi dan mempersiapkan diri untuk ikut gawe besar politik Tanjungpinang pada tahun 2018 nanti. Namanya ikut dijagokan Partai Golkar untuk ikut dalam perhelatan pemilihan Walikota Tanjungpinang yang tidak lama lagi. Saya seorang kader yang loyal dengan apa yang diputuskan partai. Kalau memang Partai Golkar mendorong saya untuk ikut bertarung di Pilwako, saya siap, tutupnya.

Redaksi

Read Previous

APPA Akan Laporakan Sekdaprov Kepri ke Pusat

Read Next

Peningkatan Partisipasi Pemilih Pada Pemilu Menjadi Tanggung Jawab Bersama